Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI-Polri berkomitmen melakukan pengawalan dan pengamanan event World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar di Bali.
Nantinya, akan ada tiga ring pengamanan yang dilakukan aparat untuk mensukseskan ajang Internasional tersebut dalam Operasi Puri Agung 2024.
Baca juga: Wing 1 Kopasgat Kirim Sniper Hingga Rudal Chiron Untuk Amankan KTT WWF ke-10 di Bali
"Konsep ini biasa dilakukan dengan teman-teman TNI. TNI membentuk satgas dan kami menggelar Operasi Puri Agung," kata Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran dalam keterangannya, Jumat (17/6/2024).
Pengamanan pada ring 1 akan dilakukan Paspampres, ring 2 oleh TNI, dan ring 3 akan dilakukan Polri termasuk untuk tamu very important person (VIP) beserta kegiatan lainnya di luar forum utama.
Fadil yang juga Kepala Operasi Puri Agung 2024 ini mengatakan pihaknya sudah melakukan apel gelar pasukan pada Rabu (15/5/2024) untuk memastikan kesiapan personel pengamanan itu.
Pengamanan maksimal akan dilakukan, kata Fadil, karena event WWF ini merupakan kegiatan yang sangat penting karena membicarakan isu dan persoalan air secara global.
Menurutnya isu air, pangan, dan energi merupakan isu krusial untuk saat ini dimana dunia harus satu suara.
Di sisi lain, nantinya akan ada tim pengawalan, rute, patroli dan parkir (Walrolakir) yang mengawal dan mengantar para kepala negara dan delegasi dari Bandara menuju tempat registrasi dan akomodasi.
"Kepala negara tiba tanggal 18 ada tim yang menerima dan Polri dilibatkan sebagai petugas pengawal tamu VVIP. Ring 3 melakukan pengamanan sterilisasi dimana nanti ada unit k9, polisi pariwisata, polisi obvit, sabhara yang bertugas memberikan rasa aman dan nyaman," ujarnya.
Baca juga: Dukung WWF ke-10 di Bali, Komjen Rycko Minta Kualitas Asesmen Sistem Pengamanan Ditingkatkan
Ia pun mengimbau agar semua pihak tetap menjaga suasana kondusif selama penyelenggaraan WWF dan memaklumi jika nanti akan ada pengaturan dan pengalihan arus lalu lintas yang sifatnya situasional.
"Kegiatan ini kita tak mau mengganggu aktivitas wisata yang menjadi urat nadi ekonomi Bali. Kami ingin jadikan contoh ada event tak ada gangguan tapi ada dampak buat masyarakat," katanya.
Meski begitu Fadil Imran berharap masyarakat bisa memanfaatkan momentum dari sekitar 17 ribu peserta akan hadir, yang sudah tentu berdampak pada perekonomian masyarakat Bali.
"Mudah-mudahan balancing keduanya antara perekonomian menggeliat dan isu air bisa membawa kesejahteraan bagi kita semua," ucapnya.