Sebisa mungkin berteduh diantara jam 11 pagi – 3 siang.
6. Buka Jendela Agar Udara Masuk
Jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir.
Baik dengan jendela terbuka maupun tertutup.
7. Pakai Kipas Angin dan Pendingin
Selain memaik AC dan kipas angin, sediakan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan.
8. Pakai Suncreen SPF 30+ atau Sunblock
Gunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yg tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah
9. Hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis.
Sebab minuman tersebut dapat menyebabkan mudah haus.
Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Panas
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa cuaca panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas atau heatwave.
Berdasarkan karakteristik dan indikator statistik pengamatan suhu yang dilakukan BMKG.
Fenomena cuaca panas tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai gelombang panas.
Lebih lanjut Dwikorita menerangkan, kondisi maritim di sekitar Indonesia dengan laut yang hangat dan topografi pegunungan mengakibatkan naiknya gerakan udara.
Sehingga dimungkinkan terjadinya penyanggaan atau buffer kenaikan temperatur secara ekstrem dengan terjadi banyak hujan yang mendinginkan permukaan secara periodik.
Hal inilah yang menyebabkan tidak terjadinya gelombang panas di wilayah Kepulauan Indonesia.
Menurut Dwikorita, suhu panas yang terjadi adalah akibat dari pemanasan permukaan sebagai dampak dari mulai berkurangnya pembentukan awan dan berkurangnya curah hujan.
Sama halnya dengan kondisi "gerah" yang dirasakan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini.