Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) menilai, rekonsiliasi elite politik akan efektif dilaksanakan, saat presiden terpilih hasil Pemilu 2024 telah dilantik.
Hal itu disampaikan JK kepada wartawan, usai menerima silaturahmi kebangsaan pimpinan MPR RI.
Baca juga: Jusuf Kalla Komentari Luhut yang Siap Jadi Penasihat Prabowo: Asal Menasihati yang Baik
"Rekonsiliasi itu efektif, selama nanti dan kalau presiden RI terpilih harus memperlakukan semua orang sama," kata JK di kediamannya, Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Jusuf Kalla mengingatkan presiden terpilih tidak boleh memihak pada satu pihak atau kepada para pendukungnya saja.
Baca juga: Romo Magnis Sependapat dengan JK, Nilai Pemilu 2024 Terburuk Sepanjang Sejarah
Sebab, sebagai presiden terpilih harus memperlakukan semua orang dengan sama.
"Rekonsiliasi itu begitu terpilih, 'saya presiden republik Indonesia, saya memperlakukan semua orang sama'," ujar JK.
Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengagas rekonsiliasi nasional pasca pemilihan presiden (pilpres) 2024. Nantinya, rencana ini digagas bersama politikus Gerindra, Maruarar Sirait.
Hal itu disampaikan Bamsoet saat memberikan sambutan dalam acara tribute to Bang Akbar Tandjung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (29/5/2024).
Mulanya, Bamsoet menyapa Maruarar Sirait sebagai tokoh PDIP yang kini berkarir di partai Gerindra. Dia pun menyebut Maruarar memiliki gagasan yang luar biasa.
"Maruarar Sirait ini adalah tokoh PDI Perjuangan yang sekarang sedang mengukir sejarah menjadi tokoh Gerindra. Gagasan ini gagasan yang luar biasa," kata Bamsoet.
Baca juga: JK Sebut Petinggi BUMN Tak Boleh Dihukum Hanya karena Merugi: Kalau Rugi Harus Dihukum, Ini Bahaya
Bamsoet menjelaskan salah satu gagasan yang ingin dibawa Maruarar yakni rekonsiliasi nasional pasca pilpres 2024. Ia menyatakan, koleganya itu ingin mempertemukan semua kubu yang sempat bertarung di pilpres.
"Kami bersama mas Ara juga sedang menyiapkan sebuah gagasan rekonsiliasi nasional. Bagaimana kita mempertemukan dalam suatu forum diskusi yang hangat, bicara tentang bangsa dan negara antara 01, 02 dan 03 dalam waktu dekat ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Bamsoet menambahkan pihaknya juga mengajak agar para aktivis nasional turut membantu dalam upaya rekonsiliasi nasional tersebut. Hal ini diperlukan karena tantangan bangsa ke depan akan semakin berat.
"Tantangan ke depan bangsa ini sangat berat, sehingga perlu kekompakkan, kegotongroyongan dan saling memahami, saling mendukung satu sama lain antara presiden terpilih Prabowo Subianto dan presiden hari ini, Jokowi dengan presiden-presiden sebelumnya menjadi satu membangun bangsa dan negara ke depan," pungkasnya.