Serta mengkritisi penghapusan status Daftar Pencarian Orang (DPO) untuk dua orang lainnya yang sebelumnya dinyatakan terlibat, yakni Andi dan Dani.
"Ya terkait kecurigaan terhadap penetapan tersangka dulu baru pemeriksaan saksi, saya sebenarnya pertanyakan dasar penetapan tersangka itu apa."
"Kemudian, DPO 2 orang lainnya dihapus, padahal sudah jelas di dalam putusan yang telah inkrah pun oleh pengadilan negeri bahwa DPO itu 3 orang, masa sih mengubah putusan, kan aneh," ucap Sugianti.
Tangis Ibu Pegi Alias Perong, Merasa sang Anak Bukan Pelaku
Masniah, tetangga Pegi alias Perong mengatakan rumah yang ditinggali Pegi dan keluarganya di Cirebon sempat didatangi banyak polisi, usai tewasnya Vina dan Eky.
Kala itu menurut kesaksian Masniah sendiri, para polisi tak menemukan Pegi alias Perong, lantaran diduga Pegi kabur ke Bandung, Jawa Barat.
Dikatakannya, ibu Pegi menangis lantaran kejadian tersebut.
"Polisi banyak habis kejadian itu (pembunuhan Vina dan Eky 2016 silam), malam itu, ibunya menangis karena merasa anaknya tidak berada di sini, tapi di Bandung," ujarnya mengutip tayangan YouTube Kompas TV.
Saat itu, polisi hanya membawa motor Pegi alias Perong, lanjut keterangan Masniah.
Tak hanya itu Masniah juga mengatakan bahwa menurut sang ibu, Pegi merasa tak melakukan pembunuhan terhadap Vina.
Masniah sendiri tak begitu mengenal Pegi alias Perong, namun hanya mengetahui sosoknya.
Dirinya lebih mengenal sang ibu Pegi yang bernama Kartini, lantaran rekan satu pengajian.
"Tau aja, kalo kenal sih nggak," katanya.
Menurut Masniah keseharian Pegi adalah pekerja bangunan atau kuli bangunan.
"Kadang-kadang di sini (kerjanya) kadang-kadang di Bandung, kan ikut Bapak," lanjutnya.