Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO - Politikus Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP) Sandiaga Salahuddin Salahuddin Uno, mendorong partainya untuk berkoalisi dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Meski begitu, Sandiaga meminta PPP untuk tidak mengemis kursi-kursi di pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia bilang, PPP akan memberikan kontribusinya di luar ranah pemerintahan.
"Kalau PPP saya memberikan dorongan untuk berkoalisi tapi jangan mematok jabatan, jangan minta jabatan tapi kita tetap berkontribusi untuk negeri baik itu di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan," kata Sandiaga kepada wartawan di Labuan Bajo, Rabu (29/5/2024).
Baca juga: Bukan di Rakernas, PDIP Beri Sinyal Umumkan Oposisi atau Koalisi di Kongres 2025
Dia juga menegaskan PPP tidak sepantasnya meminta jabatan pada pemerintahan Prabowo Subianto. Terlebih, pada momentum Pemilihan Umum (Pemilu) kemarin, PPP bukan termasuk partai pendukung Prabowo-Gibran.
"Engga, sangat tidak pantas kita bukan berada di pihak berkeringat terus kita minta-minta jabatan,"
Adapun terkait dorongan untuk berkoalisi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, Sandiaga mengaku belum ada komunikasi yang dibangun antara PPP dengan Prabowo.
"(Komunikasi) Tidak ada," ujarnya.
Sebelumnya, sinyal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan bergabung dengan Partai koalisi pemerintahan mendatang semakin jelas.
Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono hadir dalam acara halal bihalal Partai Golkar di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin, (15/4/2024).
Mardiono menjadi satu satunya pimpinan partai di luar koalisi pengusung Prabowo-Gibran yang hadir salam acara tersebut.
Baca juga: PAN Tidak Rela jika Ada Partai yang Baru Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Dapat 3 Kursi Menteri
Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono mengaku siap bergabung dengan koalisi partai Koalisi Indonesia Maju (KIM). Menurutnya, membangun Indonesia dibutuhkan kebersamaan.
"Ya kita kan untuk membangun Indonesia harus bersama," kata Mardiono.