TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Basuki Hadimuljono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pasalnya, Bambang Susantono resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Otorita IKN yang telah diembannya sejak Maret 2022.
Tak ingin terlalu lama kosong, Jokowi lantas menunjuk Basuki Hadimuljono sebagai pelaksana tugas.
Basuki Hadimuljono saat ini menjabat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Ini adalah periode keduanya menjadi Menteri PUPR. Julukan sebagai menteri kepercayaan Jokowi pun ikut melekat pada diri Basuki Hadimuljono.
Profil Basuki Hadimuljono
Basuki Hadimuljono lahir di Surakarta pada 5 November 1954. Sehingga saat ini, umurnya sudah 69 tahun.
Ayah pria dengan nama lengkap Dr Ir Mochamad Basuki Hadimuljono MSc PhD ini adalah anggota TNI Angkatan Darat.
Basuki Hadimuljono meraih gelar Sarjana setelah menyelesaikan kuliah Teknik Geologi di Universitas Gajah Mada (UGM) pada 1979.
Artinya, Basuki Hadimuljono sama seperti Jokowi yang merupakan lulusan UGM.
Lulus dari UGM, Basuki Hadimuljono lantas memulai karier di Kementerian Pekerjaan Umum.
Pada 1981-1984, ia menangani Proyek Pengembangan Air Tanah Jawa Tengah.
Baca juga: Basuki Hadimuljono Diangkat Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Raja Juli Jadi Plt Wakil Kepala
Kemudian menggarap proyek serupa di Nusa Tenggara Timur pada 1985-1993.
Karier pria yang disapa Pak Bas ini menanjak setelah menjadi Pimpro Induk Pengelolaan Wilayah Sungai (PWS) Ciliwung Cisadane pada 2000-2001.
Ia pernah menduduki jabatan Direktur Wilayah Tengah, Ditjen Sumber Daya Air; Direktur Jenderal Sumber Daya Air; Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan; dan Inspektur Jenderal.
Jabatan terakhirnya sebelum menjadi Menteri PUPR adalah Direktur Jenderal Penataan Ruang.
Saat dilantik menjadi Presiden pada periode, Jokowi langsung menunjuk Basuki Hadimuljono sebagai Menteri PUPR.
Basuki Hadimuljono menerima penunjukan dari Jokowi untuk menjabat sebagai menteri setelah lebih dari 35 tahun bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
Begitu juga di periode kedua Jokowi, Basuki Hadimuljono tetap menjadi pilihan utama Kepala Negara dalam membantu tugasnya.
Basuki Hadimuljono juga kerap disebut sebagai menteri kepercayaan Jokowi.
Sebab selama hampir 10 tahun jadi pembantu presiden, Basuki Hadimuljono sama sekali tak tersentuh isu reshuffle alias perombakan.
Basuki pun hampir selalu menemani Jokowi saat melakukan peresmian sejumlah proyek nasional.
Selain menjadi menteri, Basuki juga menjadi ketua Komite Tapera.
Dalam kehidupan pribadi, Basuki yang dikenal sebagai seseorang yang gemar bercanda itu menikah dengan Kartika Nurani.
Dari hasil pernikahan itu, Pak Bas memiliki tiga anak yaitu Dewi (lahir 1987), Neil (lahir 1992), dan Dira (lahir 1994).
Basuki kerap dikenal sebagai sosok menteri yang multitalenta.
Tak hanya mengerjakan tugas kementerian, ia kerap terlihat menunjukkan bakatnya dalam hal menyanyi, bermain drum, hingga fotografi.
Baca juga: 3 Menteri Jokowi jadi Komite Tapera, Segini Gajinya per Bulan dan Perbandingan dengan Gaji Menteri
Biodata Basuki Hadimuljono
Nama: Dr Ir M Basuki Hadimuljono MSc
Jabatan: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Tempat/Tahun Lahir: 5 November 1954
Pendidikan Formal:
- Teknik Geologi, Universitas Gajah Mada, 1979
- Master of Science, Civil Engineering Colorado State University, USA, 1989
- Doctor of Philosophy, Civil Engineering, Colorado State University, USA, 1992
Riwayat Jabatan:
- Proyek Pengembangan Air Tanah Jawa Tengah (1981-1984)
- Proyek Pengembangan Air Tanah Nusa Tenggara Timur (1985-1993)
- Pimpro Induk Pengelolaan Wilayah Sungai (PWS) Ciliwung Cisadane (2000-2001)
- Direktur Wilayah Tengah, Ditjen Sumber Daya Air (2001-2002)
- Kepala Biro Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal (2002-2003)
- Direktur Jenderal Sumber Daya Air (2003-2005)
- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (2005-2007)
- Inspektur Jenderal (2007-2013)
- Direktur Jenderal Penataan Ruang (2013-2014)
- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2014-Sekarang)
Tugas Khusus Nasional:
- Deputi Operasi Pengembangan Lahan Gambut (PLG ) 1 Juta hektar di Kalimantan Tengah (1997 – 1998)
- Ketua Kelompok Kerja SDA Rehabilitasi Pasca Tsunami Aceh (2004 - 2005)
- Ketua Tim Independen Penanggulangan Kerusakan Jalan Tol Purbaleunyi (2006)
- Anggota Tim Nasional Penanggulangan Kerawanan Pangan Yahukimo – Papua (2006)
- Ketua Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (2006 - 2007)
- Penanggung Jawab Infrastruktur Asian Games 2018 (2015 - 2018)
Keanggotaan Organisasi Profesi:
- Anggota Dewan Pakar Persatuan Insinyur Indonesia (PII) (2005 – Sekarang)
- Anggota Dewan Pakar Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) (2008 – Sekarang)
- Ketua BSA Himpunan Ahli Teknik Hidrolik (HATHI)
- Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Commision on Irrigation and Drainase – Indonesia (2007 – Sekarang)
- Presiden Network for Asia River Basin Organization (NARBO) (2003-2005,2005-2007)
- Senior Advisor Network for Asia River Basin Organization (NARBO) (2007-sekarang)
- Ketua Umum Keluarga Alumni Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (KATGAMA) (2005 – 2007)
- Vice President International Commission on Irrigation and Drainage (ICID) (2013 – 2015)
- Ketua Umum Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (PERGATSI) (2015 – Sekarang)
- Ketua Umum Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) (2017 – Sekarang)
Tanda Penghargaan:
- Piagam Penghargaan Pegawai Teladan Departemen Pekerjaan Umum (1995)
- Penghargaan Dharma Widya Argya Dalam Menyumbangkan Ilmu Pengetahuan Untuk Kemanusiaan di Bidang Kebencanaan (2015)
- Penghargaan The Asean Federation of Engineering Organization (AFEO) (2016)
- International Lifetime Contribution Award dari Japan Society of Civil Engineering (JSCE) (2017)
- Perekayasa Utama Kehormatan (PUK) Bidang Infrastruktur dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) (2017)
- Ganesha Praja Manggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB) (2017)
- Penghargaan Tokoh Perubahan dari Republika (2018)
- Bintang Bhayangkara Utama dari Kepolisian Republik Indonesia (2018)
- Anugrah Herman Johannes Award dari Universitas Gadjah Mada (2018)
Prestasi Inovasi Teknologi/Kerekayasaan Bidang Sumber Daya Air (Pengelolaan Sumber Daya Air):
- 9 Bendungan diselesaikan (Payaseunara, Nipah, Bajulmati, Jatigede, Titab, Rajui, Teritip, Raknamo dan Tanju)
- 49 Bendungan kini sedang dikerjakan secara paralel
- 860.015 ha Jaringan irigasi baru dibangun
- Lebih dari 1.000.000 ha rehabilitasi jaringan irigasi
Prestasi Inovasi Teknologi/Kerekayasaan Bidang Konektivitas (Jalan dan Jembatan)
- Pengoperasian 132,2 km tol baru pada tahun 2015; 44 km tol baru pada tahun 2016; 156,6 km tol baru pada tahun 2017; dan 110,3 km tol baru hingga Agustus 2018 (antara lain Akses Tanjung Priuk, Soreang – Pasir Koja, Pejagan – Pemalang, Kertosono – Mojokerto, Mojokerto – Surabaya)
- Penyelesaian Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Merah Putih, Jembatan Pak Kasih Tayan, Jembatan Petuk, dan Jembatan Sigandul), Penyelesaian 4 flyover di Brebes mendukung Jalur Lebaran 2017 dan penyelesaian flyover Antapani dengan teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP)
- Pembangunan 14 buah jembatan gantung
Prestasi Inovasi Teknologi/Kerekayasaan Bidang Perumahan & Permukiman (Peningkatan Kualitas Perumahan Dan Infrastruktur Kawasan Permukiman):
- Pembangunan SPAM Regional Umbulan (dimulai 2017)
- Renovasi dan pembangunan 33 venue di DKI Jakarta, Sumatera Selatan dan Jawa Barat
- Pembangunan 44.893 unit Rusun di seluruh Indonesia
- Pembangunan Perpustakaan Apung di Tambak Lorok Semarang, Jateng
- Pemanfaatan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) pada pembangunan sekolah di Aceh dan rumah di Lombok
- Pembangunan 473.165 unit Rumah Swadaya
- Pembangunan 22.358 unit Rumah Khusus
(Tribunnews.com/Sri Juliati)