TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Pemuda Islam Dunia (OKI) Syafii Efendi meyakini anak muda atau generasi mudah Indonesia mampu menjadi pemimpin kelas dunia.
Syafii mengatakan sudah tidak saatnya lagi ragu dengan kualitas anak muda kita sendiri.
Menurutnya bila diberi ruang yang luas, anak muda akan berkembang.
Meski ada kesalahan-kesalahan sedikit, ia menyebut itu hal biasa dalam proses transformasi hidup.
Hal itu dikatakan Syafii menanggapi banyaknya anak muda yang belakangan terjun ke dunia politik, bisnis, dan social movement.
"Masyarakat tak perlu ragu terhadap kualitas anak muda Indonesia dalam ruang-ruang kepemimpinan di segala bidang. Baik itu bisnis, sosial maupun politik" beber Syafii Efendi di Jakarta, Selasa (4/6/2024).
Pria yang dikenal sebagai motivator itu mengatakan anak muda harus percaya diri.
Baca juga: Cegah Penelantaran Lansia saat Bonus Demografi, Kemensos Ajarkan Kepedulian pada Lansia Sejak Dini
"Kita menawarkan masa depan, bukan terus menerus membanggakan masa lalu," katanya.
Seperti kita ketahui, Indonesia memang dalam euforia bonus demografi, di mana angkatan muda Indonesia sangat berlimpah dan mulai masuk ke ruang-ruang ekonomi yang harusnya mampu memajukan bangsa.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyebut bahwa pada tahun 2030-an Indonesia diperkirakan akan mendapatkan bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif lebih banyak daripada nonproduktif.
Menurut Presiden, kesempatan tersebut perlu dimanfaatkan sebaik mungkin agar Indonesia mampu melompat menjadi negara maju.
“Kita di tahun 2030-an, 2035-an ini akan mendapatkan bonus demografi yang kita harapkan kita bisa mengambil manfaat dan bisa melompatkan negara ini menjadi negara maju. Kuncinya ada di pembangunan sumber daya manusia (SDM),” ujarnya.
Oleh sebab itu, Jokowi memandang perlu untuk menyiapkan talenta dan mengembangkan keterampilan ke depan agar pembangunan SDM dapat terlaksana.
Tidak hanya itu, Presiden Jokowi menekankan bahwa pembangunan karakter juga menjadi kunci bagi pembangunan SDM Indonesia seutuhnya.
“Tapi bukan skill saja, bukan urusan talenta saja, tapi urusan character building itu juga menjadi kunci bagi pembangunan sumber daya manusia seutuhnya,” lanjutnya.