"Kemudian Yon (Batalyon) Zeni karena untuk rekonstruksi di sana. Kemudian Yon Kesehatan untuk evakuasi rehabilitas. Kemudian Yon Bek untuk masak dan sebagainya. Untuk observer mungkin kurang lebih 50 orang kita," sambung dia.
TNI, kata dia, juga menyiapkan dua alternatif.
Alternatif pertama, kata dia, rumah sakit lapangan berkapasitas 100 tempat tidur dilengkapi fasilitas dekontaminasi kimia, biologi, radiasi, dan nuklir.
Sedangkan alternatif dua, lanjut dia, disiapkan tiga lokasi terpisah yang mampu masing-masing memfasilitasi rawat inap sebanyak 50 tempat tidur.
Penentuan alternatif itu, kata dia akan disesuaikan dengan dinamika dan ketersediaan tempat di daerah operasi.
Selain itu, lanjut dia, TNI juga menyiapkan RS lapangan berkapasitas 100 tempat tidur berupa tenda IMT S54 sebanyak 29 set, tenda IMT XL sebanyak 1 set dan tenda CBRN sebanyak 1 set.
"Dan juga kami siapkan RS di dalam negeri RSPAD dan RS Panglima Besar Soedirman Kemhan, apabila pasien dari Gaza dirawat di Indonesia yaitu dapat menampung 1.000 pasien lebih," kata dia.
Namun demikian, ia mengatakan pengiriman pasukan perdamaian untuk Palestina masih menunggu resolusi dan mandat PBB.
Mabes TNI, kata dia, sudah menyiapkan pasukan dengan ketentuan pledging ke PBB.
"TNI juga telah melakukan penyiapan pengiriman rumkitlapangan dan kapal rumah sakit telah selesai dengan keberangkatan menunggu keputusan pemerintah," kata Agus.