Budi menilai, awalnya para siswi hanya berniat bercanda saja, tapi karena dibagikan di media sosial, hal tersebut kemudian menjadi bumerang bagi mereka.
"Mereka sangat-sangat menyesali kondisi yang telah terjadi. Jadi kondisinya memang mereka tidak sengaja terucap secara seperti itu. Jadi ini sebenarnya bercandaan saja," kata Budi.
Budi pun menyampaikan, atas nama siswi-siswi tersebut beserta orang tua mereka, pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi itu.
Sebab, video yang beredar tersebut telah menyinggung masyarakat Indonesia.
"Kami mengambil sikap, pertama kami mengatas nama orang tua siswa yang terkait video viral kemarin dan juga atas nama siswa-siswa mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian video yang viral dan menyinggung masyarakat Indonesia," terangnya.
"Oleh karenanya kami atas nama orang tua dan siswa mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," imbuhnya.
Setelah kejadian ini, Budi berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memberikan pembinaan kepada siswa di seluruh sekolah terkait nilai kebangsaan.
"Di sekolah kami juga seperti tadi kami sampaikan lakukan pembinaan untuk para siswa di sekolah dan juga guru dan orang tua. Nah ini dalam rangka seperti tadi tidak ada perundungan kepada mereka yang nanti berada di sekolah," ucap Budi.
"Kami melakukan pembinaan kepada siswa tersebut ya agar melapor ke guru BP untuk dilakukan pembinaan dan juga pemulihan mental mereka, dan wawasan terkait hal-hal yang memang terkait hal tersebut seperti pengembangan wawasan kebangsaan, dan juga pengetahuan tentang penggunaan digitalisasi yang saat ini ya seperti itu," tambahnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Polisi Mengaku Tengah Mendalami Kasus Siswa SMP Menghina Palestina
(Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Ramadhan L Q/Miftahul Munir)