Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, mengapresiasi sikap Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto yang mengajak seluruh pihak, khususnya negara-negara besar untuk patuhi hukum internasional terhadap kondisi di Gaza, Palestina.
Diketahui siakp itu disampaikan Prabowo dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) bertajuk 'Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza' di Yordania.
"Sikap ini menunjukkan ketegasan Indonesia terhadap berbagai pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel, namun negara-negara besar seolah abai dan terus membiarkan sehingga korban warga sipil di Gaza terus berjatuhan," ujar Meutya Hafid dalam keterangannya, Jumat (14/6/2024).
Lebih jauh, Meutya juga menekankan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional sebagai fondasi utama dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas global.
Atas hal itu, dirinya berharap seruan dari Prabowo itu direspons secara positif oleh komunitas internasional.
"Saya berharap seruan yang disampakan oleh Prabowo Subianto dapat direspon positif oleh komunitas internasional dan membawa perubahan nyata dalam upaya penyelesaian konflik di Gaza," ujar dia.
Baca juga: Panglima TNI Tegaskan Rencana Pengiriman Pasukan Ke Gaza untuk Operasi Kemanusiaan, Bukan Perdamaian
Ketua DPP Partai Golkar itu juga menyatakan kalau, sikap dari Prabowo ini sebagai bentuk kepedulian Indonesia terhadap kondisi kemanusiaan di Palestina.
"Inisiatif ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina dengan cara damai dan bermartabat," tukas dia.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan RI sekaligus presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein, di Amman, Yordania, Senin (10/6/2024). Pertemuan tersebut membahas mengenai bantuan kemanusiaan dan perlindungan untuk rakyat Gaza.
Pertemuan kedua tokoh ini dilaksanakan di dalam rangkaian kegiatan Prabowo mewakili Presiden RI Joko Widodo pada acara konferensi tingkat tinggi "Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza" ("Seruan untuk Bertindak: Tanggap Darurat Kemanusiaan untuk Gaza") yang diselenggarakan hari ini, 11 Juni 2024.
Baca juga: Tak Mau Kalah, AS Kirim Kapal Selam di Kuba, Saingi 4 Kapal Rusia
Dalam pertemuan itu, Prabowo menyampaikan bahwa Yordania telah menjadi salah satu mitra paling aktif dengan Indonesia dalam memperjuangkan rakyat Palestina.
“Pemerintah Indonesia saat ini juga terus memantau dengan cermat perkembangan yang memburuk di Gaza,” ujar Prabowo.
“Jumlah korban jiwa dan luka terus meningkat. Indonesia sangat prihatin dengan kondisi masyarakat di Gaza yang sangat rentan saat ini,” lanjutnya.
Sementara itu, Raja Abdullah II mengungkapkan terima kasih dan rasa hormatnya atas kehadiran Prabowo di Yordania mewakili Jokowi di acara konferensi tingkat tinggi soal Gaza tersebut.
Keduanya dalam pertemuan itu menekankan pentingnya upaya bersama internasional untuk mengoordinasikan dan meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Raja Abdullah II pun menggarisbawahi pentingnya konferensi tingkat tinggi tanggap darurat kemanusiaan di Gaza yang akan digelar hari ini dalam menyatukan upaya untuk mengoordinasikan dan meningkatkan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut, sehingga meringankan kondisi kemanusiaan yang sangat buruk.
Raja Abdullah II juga menekankan perlunya gencatan senjata segera di Gaza dan perlindungan terhadap warga sipil.
Ia pun memuji upaya Indonesia untuk mendorong perdamaian di kawasan dan dukungan Indonesia terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang membuat Indonesia berperan penting sebagaimana diamanatkan oleh PBB.
Senada dengan apa yang disampaikan Prabowo di IISS Shangri-La beberapa waktu lalu, Raja Abdullah II juga menyorot perlunya cakrawala politik untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara.
Baca juga: Amerika Serikat khawatir Israel akan Secara Proaktif Memicu Perang Besar-besaran dengan Hizbullah
Dalam pertemuan tersebut turut hadir Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Yordania Ayman Safadi dan Direktur Kantor Raja Yordania Dr. Jaafar Hassan.