Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, SULUT - Antara entah senang dan sedih. Itulah yang dirasakan Fahri Potabuga, seorang calon siswa (casis) Tamtama Polri di Polda Sulawesi Utara (Sulut).
Di satu sisi Fahri Potabuga merasa senang karena tengah mengikuti proses seleksi anggota Polri.
Baca juga: Hadapi Seleksi Ketat, Casis Polri Dapatkan Bantuan Aplikasi Digital Berlatih Lolos Tes Polisi
Namun di sisi lain perasaan sedih juga berkecamuk di hatinya lantaran mendapat kabar sang ayah tercinta meninggal dunia.
Kabar duka tersebut didapatkan Fahri usai melakukan tes renang.
Saat itu, tiba-tiba dia dihampiri oleh panitia seleksi.
Awalnya, panitia seleksi terlihat menanyakan hal apa yang membuat dirinya mendaftar menjadi anggota Polri.
Baca juga: Aksi Kapolri Rekrut Casis Bintara Korban Begal Direspons Positif oleh Harmoni Muslim Nusantara
Dengan tegas Fahri menjawab hal itu dia lakukan untuk membanggakan orang tuanya.
"Siap untuk membanggakan orang tua," ucap Fahri.
Namun, bagai disambar petir di siang bolong, Fahri mendapat kabar jika sang ayah telah berpulang ke pangkuan Ilahi.
"Ini da bawa pa ngana di sini untuk mo kase tahu...ngana pe papa so meninggal (Ini saya bawa kamu ke sini mau kasih tahu. Papa kamu sudah meninggal dunia)," ujar panitia seleksi tersebut kepada Fahri.
"Siap, belum komandan," ucap Fahri menguatkan dirinya.
Baca juga: Tangis Satrio, Korban Begal yang Jadi Casis Bintara Polri Berkat Kapolri: Bapak Wujudkan Mimpi Saya
Air matanya tak terbendung saat mendengar kabar buruk tersebut.
Akhirnya, panitia seleksi mendahulukan proses tes terhadap casis asal pengiriman Polres Kotamobagu itu agar bisa kembali ke rumah lebih cepat.
Sambil tertunduk menahan kesedihannya, Fahri akhirnya diantar pulang oleh Biro SDM Polda Sulut ke rumahnya di Desa Lobong, Kotamobagu.
Tak banyak kata yang dilontarkan dari mulut Fahri. Dia hanya bisa berkata siap kepada panitia seleksi karena beban berat harus mendapat kabar seperti ini.
Baca juga: Buntut Kasus Casis Bintara Polri jadi Korban, Polda Metro Jaya Bentuk Timsus Antibegal
"Ngana kuat neh," ujar panitia seleksi tersebut.
"Siap, komandan," jawab Fahri.
Sesampainya di rumah, Fahri disambut saudara-saudara yang berusaha menenangkannya.
Fahri terus menangis sambil menunduk hingga di pelukan sang nenek.