News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Yusril Bantah Cawe-cawe Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Tapi Tandatangani Surat Putusan

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Studio Tribunnews, Jakarta, Selasa (2/5/2023). TRIBUNNEWS/NICO MANAFE

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra buka suara soal dirinya disebut punya andil dalam pencopotan Afriansyah Noor dari kursi Sekjen PBB.

Yusril yang sempat mengelak, ternyata justru yang menandatangi surat pencopotan tersebut.

Padahal sebelumnya ia getol menyampaikan tak pernah cawe-cawe dalam keputusan itu.

Apalagi, saat ini ia sudah tak lagi menjabat sebagai Ketum PBB.

Yusril menyampaikan, ketika Pj Ketum PBB Fahri Bachmid mengesahkan Sekjen PBB yang baru, pejabat Kemenkumham meminta Yusril yang menandatangani surat pengesahan tersebut.

Alasannya, hal itu menyesuaikan aturan Permenkumham Nomor 34 Tahun 2017.

Yusril selaku mantan Ketum PBB pun dimintai tanda tangannya.

"Permohonan pengesahan itu telah diajukan oleh Pj Ketum Fahri Bachmid dan Sekjen PBB yang baru Muhammad Masduki."

"Tetapi oleh pejabat di Ditjen AHU Kemenkumham, permohonan tersebut diminta untuk diubah, agar ditandatangani oleh saya sebagai Ketua Umum DPP PBB yang lama, guna menyesuaikannya dengan Permenkumham Nomor 34/2017 dan praktik permohonan pengesahan yang selama ini diberlakukan sama terhadap semua partai politik," ujar Yusril dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/6/2024).

Yusril tak mau menjelaskan aturan tersebut.

Ia mempersilakan masyarakat untuk menanyakan hal itu langsung kepada Kemenkumham.

Baca juga: Afriansyah Noor Nilai Ada Peran Yusril Ihza Mahendra Dalam Pergantian Jabatan Sekjen DPP PBB

"Mengapa aturannya demikian? Saya kira, hanya jajaran Kemenkumham yang dapat menjelaskannya ke publik," ujar Yusril.

Yusril berharap, Afriansyah Noor dapat memahami prosedur yang berlaku di Kemenkumham itu.

Ia pun tetap menolak disebut sebagai sosok yang memberhentikan Afriansyah Noor dari kursi Sekjen PBB.

"Keputusan perubahan susunan pengurus diteken Pj Ketua Umum PBB Fahri Bachmid."

"Hal itu juga dapat dibaca dalam akta notaris perubahan susunan pengurus DPP PBB yang diajukan ke Menkumham," jelas Yusril.

Sebelumnya, Yusril membantah tudingan dari Afriansyah Noor yang menyatakan ada andilnya dalam pencopotan tersebut.

Dia mengaku pencopotan merupakan kewenangan dari Penjabat (Pj) Ketum PBB, Fahri Bachmid.

"Kewenangannya ada pada Pj Ketua Umum, bukan pada saya."

"Saya sudah lama mundur sebagai Ketum PBB. Mana bisa berhentikan orang," kata Yusril, Minggu (16/6/2024).

Adapun dirinya sudah resmi mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBB pada 18 Mei 2024. 

Terkait hal itu, maka perlu dipilih Pj Ketua Umum PBB menggantikan tugas dan wewenang Yusril.

Hingga terpilihlah Fahri Bachmid sebagai Pj Ketua Umum PBB dengan mengalahkan suara Afriansyah Noor.

"Ada 2 calon yang maju: Sekjen PBB Ir Afriansyah Noor dan Ketua Mahkamah Partai Dr Fahri Bachmid."

"Hasil pemungutan suara adalah Ir Afriansyah Noor memperoleh 20 suara dan Dr Fahri Bachmid memperoleh 29 suara," ungkap Yusril.

Berdasarkan AD/ART PBB, lanjut Yusril, kewenanangan mengangkat Sekjen PBB ada di tangan Ketua Umum.

"Jadi, apakah Pak Afriansyah Noor akan tetap menjadi Sekjen PBB atau diganti orang lain, sepenuhnya adalah kewenangan Pj Ketua Umum."

"Saya tidak mencampuri kewenangan Pak Bahri Bachmid apakah akan mempertahankan mempertahankan Ir Afriansyah Noor sebagai Sekjen atau tidak," ungkap Yusril.

Ternyata Pak Fahri memutuskan untuk mengganti Pak Afriansyah Noor dengan Ir Muhammad Masduki.

Penggantian itu terjadi saat Afriansyah Noor sedang tugas melakukan pertemuan International Labour Organisation (ILO) di Swiss pada 14 Juni lalu.

"Saya berangkat tiba-tiba saya mendapatkan informasi tanggal 14 juni hari jumat kalau tidak salah itu Fahri Bachmid dengan cs csnya itu menggerebek PBB kemudian mengganti kunci semua PBB ini," kata Afriansyah Noor di Kantor DPP PBB, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Afriansyah menyatakan rasa sedihnya dengan adanya kondisi tersebut.

Pasalnya, kantor DPP PBB ini dibangun atas kerja keras dirinya bersama beberapa kader lain.

"Kami bangun berdarah-darah dengan bagaimana kami punya niat mulia untuk membangun partai ini, ini gedung ini saya yang bangun dengan teman teman bukan mereka-mereka itu."

"Teman-teman saya bilang sabar, tunggu saya pulang," ujar Afriansyah Noor.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Igman Ibrahim/Rizki Sandi Saputra)(Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini