Ayah tiga anak ini berpikir kemarahan yang disampaikan kepada Panji telah ditindaklanjuti oleh sang ajudan dengan membatalkan pembelian Innova Venturer.
"Saya tidak tahu itu (dibeli menggunakan uang sharing). Kalau itu sharing, apalagi divendorkan, saya nggak tahu, Yang Mulia."
"Dan saya terlalu sibuk dengan kegiatan lain setelah marah itu. Sehingga saya tidak yakin. Seandainya saya ingat, pasti saya minta untuk dikembalikan."
"Dan waktu itu saya pikir, dengan marah saya begitu oleh Panji tidak diteruskan (pembelian mobil)," tutur SYL.
SYL lantas menegaskan apa yang disampaikannya itu adalah fakta sebab ia telah disumpah untuk bersaksi di persidangan.
"Ini di persidangan, saya disumpah, Yang Mulia," tutupnya.
Baca juga: Fasilitas Mewah Apartemen Nayunda yang Cicilannya Dibayar SYL: Aqua Gym, Clubhouse, Private Lounge
Thita Pakai Nama Asisten demi Hindari Pajak
Dalam persidangan yang digelar pada Rabu (5/6/2024), Thita mengaku ia menggunakan nama asistennya, Nurhabibah Almajid, untuk pembelian Innova Venturer.
Alasannya, karena ingin menghindari pajak progresif.
"Saya kabari mobil Innova sudah ada di rumah. Kemudian saya kabari Habibah. Mohon maaf, Yang Mulia, karena saya ingin menghindari pajak progresif."
"Makanya, saya menyarankan untuk memakai nama Habibah dan Habibah menyetujui," tutur Thita saat itu.
Ia juga menegaskan, sang asisten tahu namanya dipakai untuk pembelian Innova Venturer yang disebut sebagai hadiah dari SYL.
"Habibah tahu (mobil diatasnamakan dirinya) karena mobil itu saya pahami sebagai hadiah dari ayah saya," terang Thita.
Meski demikian, Thita merasa tak menerima mobil itu secara langsung.
Ia juga tidak tahu siapa yang menerima mobil itu saat diantarkan ke kediamannya.