Sebelumnya, Budi Santoso diberhentikan menjadi Dekan FK Unair pada Rabu (3/7/2024) lalu setelah menerima surat keputusan (SK) dari pihak Rektorat.
Pada saat itu, dia menduga pemberhentian tersebut lantaran kritiknya terkait rencana Menkes untuk mengimpor dokter asing.
"Prosesnya (pencopotan), saya Senin dipanggil terkait dengan statment tidak setuju dengan dokter asing. Tentu akhirnya hari Rabu keluar SK-nya," ujar Budi dikutip dari Kompas.com, Kamis (4/7/2024).
Pemecatan ini pun sempat membuat adanya aksi yang digelar oleh sejumlah mahasiswa, dokter, hingga guru besar.
Adapun Aksi dukungan itu digelar di halaman Kampus A FK Unair, Kamis (4/7/2024) sekira pukul 13.00 WIB.
“Pemberhentian Prof Budi dari jabatannya sebagai Dekan FK Unair, karena pendapat yang disampaikan dan dijamin oleh konstitusi adalah bentuk pelanggaran konstitusi," ucap koordinator aksi, dr Yan Efrata Sembiring.
Massa menolak pemecatan Budi Santoso dan meminta kampus mengembalikan jabatan yang sudah diemban sang profesor sejak 2020 itu.
Baca juga: 5 Fakta Dekan FK Unair Dipecat usai Tolak Dokter Asing, Kampus Bantah hingga Dosen Ancam Mogok Kerja
Selain aksi, para dosen FK Unair juga sempat mengancam mogok kerja usai Budi Santoso dicopot sebagai Dekan.
Ancaman itu disampaikan ahli bedah saraf Unair, Prof Abdul Hafid Bajamal, ketika mengikuti aksi damai di depan Gedung FK Unair, Kamis.
Ia menyebut, pencopotan itu menjadi bentuk ketidakadilan terhadap Budi Satoso.
"Semua dosen, wakil dekan dan bagian staf FK saya usulkan untuk mogok mengajar mulai hari ini, setuju? Sampai Prof Bus dikembalikan ke tempatnya (sebagai dekan FK Unair)," ujarnya.
Jamal berujar, pihak Unair selama ini selalu mengesampingkan FK, satu di antaranya dalam hal menyampaikan pendapat.
Momen pencopotan Budi Santoso ini disebutnya menjadi momentum FK Unair untuk berani menyampaikan keluhan.
"Jangan jadi penjilat, jangan jadi munafik karena jabatannya tidak naik. Hari ini semua harus melakukan sikap, harus tegas, tidak bisa lagi kita main sendiko dawuh, bukan zamannya. Kita akademisi," jelasnya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Matraman dengan judul "Rektor Unair Gandeng Tangan Prof Bus Setelah Membatalkan SK Pemecatan Sebagai Dekan FK"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Matraman/Eben Haezer)(Kompas.com/Tria Sutrisna)