Ia lalu aktif di dunia pemerintahan mendukung kerja Jokowi.
Sayangnya, jabatan itu tidak bertahan lama.
Dua tahun kemudian, 2016, ia terdepak dari Kabinet Jokowi-JK saat Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet (reshuffle).
Tidak lama setelah itu, Sudirman Said kembali menjajal peruntungan di dunia politik dengan maju sebagai calon gubernur dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah pada 2018.
Kala itu, ia berpasangan dengan kader PKB, Ida Fauziyah yang saat ini menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan.
Pasangan Sudirman Said Said-Ida Fauziyah ini diusung PKB, Gerindra, PKS, dan PAN.
Namun, pasangan ini gagal dan dikalahkan pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin.
Sudirman Said kembali menjajal peruntungannya di dunia politik dengan menjadi caleg dalam Pileg 2019.
Ia maju sebagai caleg DPR RI dari Partai Gerindra Dapil Jateng IX, sayangnya kembali gagal sehingga tak lolos ke Senayan.
Pada tahun 2020, Anies Baswedan yang kala itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta kemudian mengangkat Sudirman Said sebagai Komisaris Utama PT Food Station Tjipinang Jaya.
Dua tahun berselang, Anies mempercayakan BUMD DKI ke tangan Sudirman Said.
Ia pun diberi jabatan Komisaris Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Baca juga: Sudirman Said Pertimbangkan Maju Capim KPK di Hari Terakhir Pendaftaran
Didorong Capim KPK
Kini, Sudirman Said didorong untuk untuk mendaftarkan diri dalam pemilihan Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK).
Mantan Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin (Amin) di Pilpres 2024 itu mengeklaim, didorong oleh beberapa pihak yang dimaksud yakni pegiat antikorupsi, akademisi hingga aktivis muda.