Langkah Gibran mundur dari Wali Kota Solo mendapat kritik dari Pengamat politik Ujang Komarudin.
Menurutnya putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut lepas tanggung jawab.
Seharusnya kata Ujang, Wakil Presiden Terpilih 2024-2029 itu mundur Oktober mendatang jelang pelantikan.
"Soal mundurnya Gibran itu haknya, tapi sangat disayangkan. Dia lepas tanggung jawab mestinya terus menjabat hingga Oktober menjelang pelantikan baru mudur," kata Ujang, Rabu (17/7/2024).
Jangan karena kepentingan pribadi, kata Ujang, misalkan kepentingan keluarga untuk kampanye adik dan kakak iparnya, Gibran mundur.
"Oleh karena itu yang bagus bagi Gibran jangan mundur. Biarkan selesai menjelang praktikan Oktober mendatang," kata Ujang.
"Inikan mundur ingin blusukan kelihatannya untuk mendukung adiknya dan kakak iparnya. Sekali lagi itu sangat disayangkan," jelasnya.
Ujang menegaskan Gibran bertugas menjadi Walikota Solo sampai Oktober itu menjadi penting, karena tanggung jawabnya.
"Kalau sekarang kesannya hanya mementingkan kepentingan diri dan keluarga. Itu menjadi sentimen negatif dari publik," tegasnya.