Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Silfester Matutina mengatakan tudingan Prabowo mulai menghidupkan dinasti politik dari kerabat dekatnya dinilai mengada-ada.
Sebaliknya, keduanya dinilai memiliki rekam dan jejak yang bagus menduduki jabatan tersebut.
"Jadi saya pikir enggak, terlalu mengada-ada. Kami tidak melihat ada dinasti politik atau enggak. Yang penting ini kompeten, profesional dan rekam jejak baik dan bagus yang penting anti korupsi," kata Silfester di Jakarta, Jumat (19/7/2024).
Thomas, kata Silfester, juga merupakan salah satu orang terdekat Prabowo yang ditugaskan di dalam gugus tugas sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Dia juga dikenal sebagai sosok yang turut membuat visi misi Prabowo-Gibran.
Karena itu, lanjutnya, Thomas yang juga keponakan Prabowo ditugaskan menjadi Wamenkeu RI.
Baca juga: Thomas Djiwandono Ungkap Tugasnya sebagai Wamenkeu usai Dilantik Presiden Jokowi
Sebab, nantinya Thomas bisa membedah postur anggaran sebelum masa transisi pemerintahan Prabowo.
"Memang beliau dibutuhkan agar ketika beliau resmi menjadi Wamen akan bisa ikut dalam forum resmi baik nasional maupun internasional. Bisa membedah postur anggaran dan sebagainya. Intinya ini sangat bagus," ungkapnya.
Lebih lanjut, Silfester menilai tudingan dinasti politik kepada Prabowo hanya dibuat oleh pihak yang kalah di Pilpres 2024 lalu.
Dia mengingatkan pihak yang kerap menuding dinasti politik mendapat kekalahan pada pilpres.
"Saya pikir dinasti politik itu kan didaur ulang terus ya. Dari kemarin pilpres juga sedikit sedikit dinasti politik, akhirnya yang mengiisukan dinasti politik mendapatkan kehancuran mendapatkan urutan paling buncit sekitar 16 persen," pungkasnya.
Sementara itu Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin berharap ketiga wamen dapat bekerja
lebih baik.
Serta lebih responsif terhadap dinamika permasalahan baru dalam bidang tugasnya masing-masing.
"Harapannya tentu kerja lebih baik, lebih responsif terhadap perkembangan baru," kata Wapres, Kamis.