Meski demikian, ia sadar elektabilitasnya dalam survei Litbang Kompas di Jateng tinggi.
Sebaliknya, dalam survei lembaga yang sama, elektabilitasnya di Jakarta sangat rendah.
Kaesang mengatakan soal survei akan ditangani oleh timnya yang mengurus Pilkada Jakarta dan Jateng.
Sebelumnya, Presiden Jokowi yang merupakan ayah Kaesang mengaku tak masalah Kaesang maju di Jakarta atau Jateng.
Menurut Kepala Negara itu, Kaesang bagus saja maju di antara dua provinsi tersebut.
Analisis politik
Analis politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, menilai Kaesang lebih realistis untuk bertarung di Jawa Tengah.
Pasalnya, elektabilitasnya di sana bahkan lebih tinggi dari politisi PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi.
Namun, Umam menyebut, tampaknya PSI dan Kaesang lebih condong untuk bisa berkontestasi di Pilkada Jakarta.
Ini terlihat dari manuver-manuver yang dilakukan oleh Kaesang di Jakarta.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai Kaesang lebih baik maju di Jawa Tengah.
Hal itu dikarenakan kans kemenangannya yang lebih besar di Jawa Tengah daripada maju di Jakarta.
Terlebih, survei Litbang Kompas juga menemukan tingkat elektabilitas putra Presiden Jokowi di Jakarta hanya 1 persen.(*)