News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

4 Korban Anak Berhasil Diselamatkan saat Polisi Ringkus Muncikari Prostitusi Online

Penulis: tribunsolo
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Direktur Tindak Pidana Siber (Wadirtipidsiber) Bareskrim Polri, Kombes Pol Dani Kustoni memimpin konferensi pers pengungkapan kasus eksploitasi anak yang dilakukan terhadap 1.926 orang dengan modus menggunakan grup telegram, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (23/7/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berhasil menyelamatkan empat korban dalam kasus dugaan prostitusi online lewat grup Telegram 'Premium Palace'.

Keempat korban tersebut adalah NNR (16), DAP (16), FCL (17), dan LY (17).

Selain empat korban anak, polisi juga menyelamatkan perempuan berusia 20 tahun.

Korban diselamatkan saat Bareskrim Polri melakukan penangkapan terhadap pelaku muncikari CA alias AL.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mengidentifikasi korban-korban lainnya.

"Saat melakukan penangkapan terhadap muncikari inisial CA alias AL, ditemukan empat orang korban anak," ungkap Wakil Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Dani Kustoni, dalam jumpa persnya, Selasa (23/7/2024), dikutip dari humas.polri.go.id.

"Sampai saat ini penyidik masih mengidentifikasi korban-korban lainnya," imbuh Dani.

Lebih lanjut, Dani mengungkapkan pihaknya juga telah mengamankan empat pelaku yang terdiri dari seorang pria dan tiga perempuan.

Dikutip dari TribunToraja.com, mereka adalah pria berinisial IM (26), serta tiga perempuan berinisial CA (19), YM (26), dan MRP (39).

IM adalah pelaku utama dalam kasus ini.

Peran IM adalah mengelola akun X hingga Telegram serta berkomunikasi dengan member grup di Telegram.

Baca juga: Pasutri di Bogor Diusir Warga, sang Istri Buka Layanan Prostitusi Online saat Suami Bekerja

Menurut Dani, grup tersebut sudah aktif sejak Juli 2023 lalu dengan total 3.200 akun yang bergabung.

Lewat grup Telegram itu para pelaku menawarkan 1.962 orang kepada 'pelanggan'.

Mereka mematok harga Rp8 juta sampai Rp17 juta untuk perempuan-perempuan yang berasal dari Jakarta, Bandung, hingga Bali.

Akun Michat yang dioperasikan muncikari DF (27) berisi foto-foto korban AC (12), seorang anak perempuan yang masih duduk di bangku SD. (Foto hanya ilustrasi) (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini