"Sejak saya mahasiswa mengenal, mengetahui beliau sebagai politisi yang santri, tampak dari cara bicaranya."
"Lalu partainya dengan backgroundnya adalah NU sehingga beliau itu memang menampilkan politik NU, santri di PPP," kata Cholil dihubungi, Rabu.
Ia menilai sosok Hamzah Haz memiliki komitmen keislaman yang sangat kuat yang diperjuangkan lewat jalur politik.
Almarhum, kata Cholil, selama hidupnya juga tidak tergoda dengan hal-hal yang membuat terperosok.
"Bahkan ketika saya menyaksikan pada saat reformasi, bagaimana beliau itu menjadi wakil presidennya Bu Mega," lanjutnya.
Mungkin, saat itu, ucap Cholil, ada sebagian yang menolak adanya presiden perempuan.
"Tapi beliau jalani dengan dalil keagamaan yang kokoh dan praktik yang juga sesuai dengan prinsip santri," terangnya.
Lebih lanjut, Cholil Nafis mendoakan Hamzah Haz khusnul khotimah.
"Saya mendoakan mudah-mudahan amal-amal beliau dalam perjuangannya diterima dan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT," ucapnya.
Sejumlah Tokoh Melayat
Sejumlah tokoh datang melayat ke rumah duka Hamzah Haz di Jalan Tegalan, Matraman, Jakarta Timur pada Rabu siang.
Beberapa tokoh yang hadir adalah Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno; mantan Kepala BIN, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono; Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah; Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel.
Kemudian, Sekjen PPP, Arwani Thomafi; Hanura, Oesman Sapta Odang; Plt Ketum PPP, Mardiono; Wapres ke-11 RI, Boediono; dan Wapres ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak melayat didampingi putra sulungnya sekaligus wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Dalam rombongan itu, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, juga turut ikut.
Mereka tiba bersamaan di kediaman rumah duka sekitar pukul 13.17 WIB.
(Tribunnews.com/Deni/Fersianus/Mario/Rahmat/Fahdi)