Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 61,3 persen responden Survei Litbang Kompas menyatakan tidak puas terhadap kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019–2024.
Dalam periode itu, KPK mengalami dua kepemimpinan ketua.
Baca juga: KPK Kembali Periksa Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan dalam Kasus DPO Harun Masiku
Yang pertama Firli Bahuri. Dia menjadi ketua KPK sejak 2019 hingga 2023.
Firli tidak menyelesaikan masa kepemimpinannya karena menjadi tersangka kasus dugaan pemerasan, suap, dan gratifikasi menyangkut penanganan perkara eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Nawawi Pomolango kemudian menggantikan Firli menjadi ketua KPK. Nawawi sebelumnya menjabat wakil ketua KPK.
Baca juga: Firli Bahuri Tak Bisa Bepergian ke Luar Negeri, Paspornya Sudah Ditarik Imigrasi
Nawawi menjadi ketua sementara KPK sejak 2023 akhir hingga saat ini.
“Separuh lebih responden (61,3 persen) dalam jajak pendapat ini menyatakan tidak puas atas kinerja KPK periode saat ini,” ujar peneliti Litbang Kompas MB Dewi Pancawati sebagaimana dikutip dari Kompas.id, Senin (29/7/2024).
Adapun temuan tersebut terungkap dalam survei terhadap 530 responden di 28 provinsi.
Litbang Kompas berupaya memotret harapan publik terkait seleksi calon pimpinan (capim) KPK.
Dewi menuturkan, hanya 34,9 persen atau sepertiga dari responden yang merasa kinerja KPK periode saat ini memuaskan.
Menurut dia, temuan ini perlu menjadi perhatian pansel capim KPK dalam menggelar proses seleksi.
Dewi mengatakan, selama empat tahun terakhir, terjadi banyak dinamika di KPK yang berdampak pada citra KPK.
Berdasarkan hasil survei tatap muka Litbang Kompas periode Desember 2023, citra KPK berada di posisi paling bawah, 47,5 persen sepanjang kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).