News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Jawa Tengah

Survei Litbang Kompas di Pilkada Jateng 2024: Emak-emak Suka Lihat yang Kekar

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenderal TNI (Purn) Muhammad Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil, Ph.D.

TRIBUNNEWS.COM - Hal yang menarik muncul dalam survei elektabilitas pasangan calon (paslon) di Pilkada Jawa Tengah 2024 oleh Litbang Kompas.

Pasalnya, Litbang Kompas baru-baru ini menemukan, tampilan fisik paslon mempengaruhi jumlah pemilih di Jawa Tengah, khususnya emak-emak.

Dari survei yang dilakukan Litbang Kompas baru-baru ini, emak-emak tertarik karena ketampanan, gagah, hingga sifat wibawanya para paslon.

Setidaknya, ada 14,9 persen responden yang menyebut tampilan fisik cagub atau cawagub ini.

Peneliti Litbang Kompas M, Toto Suryaningtyas, mengatakan tampilan fisik menjadi faktor penentu seseorang menentukan pilihan dalam Pilkada adalah sesuatu yang wajar.

“Secara fisik, ibu-ibu lebih suka lihat yang kekar dari pada yang biasa,” kata Toto, Minggu (3/11/2024), dikutip dari Kompas.com.

Kendati begitu, tampilan fisik tersebut juga harus ditunjang atau sesuai pengalaman, kemampuan kepemimpinan, integritas hingga kejujuran.

Termasuk soal hal-hal pribadi lain seperti pemberitaan selingkuh, dan lain sebagainya.

“Kalau misalnya fisik bagus, tetapi pernah terlibat suatu kasus atau ada pemberitaan negatif seperti selingkuh, pasti ibu-ibu nggak suka (dan tidak akan memilih paslon seperti itu),” lanjut Toto.

Toto mengatakan, karena dua paslon yang ikut dalam kontestasi Pilkada Jateng sama-sama berlatarbelakang aparat negara.

Karena itu, lanjut Toto, wajar apabila masyarakat membanding-bandingkan dengan hal-hal yang tidak biasa seperti tampilan fisik.

Baca juga: Kata PDIP soal Bayang-Bayang Jokowi di Pilkada Jateng 2024

Meski tidak selalu menjadi alasan utama dalam menentukan pilihan di Pilkada 2024, pemilih ini cukup bisa menyumbangkan suaranya pada paslon tersebut.

Survei ini melibatkan 1.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.

Sebanyak 569 responden telah menentukan pilihan dengan alasan bermacam-macam.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini