TRIBUNNEWS.COM - Momen haru terlihat dalam sidang Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Selasa (30/7/2024).
Pengacara Saka Tatal, Farhat Abbas menangis ketika mendengar cerita dari adik salah satu terpidana Eka Sandi, Aldi yang menyebut disiksa oleh polisi untuk mengaku menjadi pelaku pembunuhan terhadap Vina dan Eky.
Awalnya, Farhat bertanya kepada Aldi apakah ada penyiksaan yang dilakukan polisi ketika penangkapan terhadap seluruh terpidana kasus Vina dan Eky.
Aldi menyebut, seluruh terpidana termasuk dirinya disiksa untuk mengaku melakukan pembunuhan terhadap Vina dan Eky.
Lalu, Farhat kembali bertanya terkait terpidana yang mengalami luka paling parah akibat disiksa polisi.
Lantas, Aldi menjawab, seluruh terpidana dan dirinya mengalami luka parah.
"Ketika kalian mengalami penyiksaan, siapa yang paling parah dipukul?" tanya Farhat.
"Eka Sandi (terpidana), kakak saya Hadi, Jaya, saya, Saka. Ya semua lah pak (terluka parah)," jawab Aldi.
Pada momen yang sama, tampak raut wajah Farhat sedih mendengar pengakuan Aldi yang mengalami penyiksaan oleh polisi.
Baca juga: Kubu Saka Tatal Duga Vina Haid dan Pakai Pembalut saat Tewas pada 2016, Tepis Tuduhan Rudapaksa
Aldi pun melanjutkan ceritanya yang mengaku sampai sulit berjalan akibat penyiksaan yang dialaminya.
Bahkan, ketika harus wajib lapor, Aldi mengaku masih mengalami penyiksaan dari polisi.
"Pulang-pulang demek (luka parah) satu bulan saya muka saya baru beres (sembuh -red). Jalan saja nggak bisa."
"Satu bulan, saya ditekek Senin-Kamis di situ. Ditekek bolak-balik," tutur Aldi.
Aldi juga mengaku, melihat ketika Saka Tatal harus mengalami nasib yang sama yakni disiksa oleh polisi.