TRIBUNNEWS.COM - Kapolsek Kapetakan, Iptu Rudiana menceritakan kronologi penangkapan terpidana kasus Vina pada 2016 lalu.
Berbeda dari keterangan para terpidana, Iptu Rudiana menyebut tidak ada penyiksaan dalam penangkapan tersebut.
Iptu Rudiana mengaku mengetahui sosok pembunuh Vina dan Eky berdasarkan informasi dari Dede dan Aep.
Kala itu, ia tiba-tiba ditelepon Aep yang menginformasikan melihat para pelaku kasus Vina tengah berkumpul.
"Yang pasti saya dapat info dari Aep kalau dia melihat dan nampak orangnya. Ketika saya dapat informasi, saya tukar nomor sama Aep," ucap Rudiana, dalam tayangan Kompas TV, Rabu (31/7/2024).
"Sekitar jam 16.00 WIB, Aep telepon sama saya. (Dia bilang) 'Pak, orang yang ribut malam minggu berkumpul di depan SMP 11'."
Rudiana mengklaim, pihaknya secara baik-baik menangkap dan menggiring para pelaku menuju kantor polisi.
Ia juga membantah tudingan adanya penyiksaan terhadap para terpidana.
"Kami datang ke sana, kami bilang baik-baik agar mereka ikut kami ke kantor," ucap Rudiana.
"Setelah di kantor, 15 menit kemudian mereka mengakui kalau mereka yang melakukannya."
Para terpidana, ucap Rudiana, baru mengakui perbuatannya setelah pihak kepolisian melakukan sejumlah upaya.
Baca juga: 4 Pernyataan Iptu Rudiana setelah Menghilang: Ngaku Siap Disumpah, Tak Masalah Makam Eky Dibongkar
Namun, ia bersikukuh mengatakan tidak ada penyiksaan oleh polisi.
"Tentunya ada upaya kami. Tidak ada (disiksa), posisi masih utuh, tidak ada penganiayaan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Rudiana mengaku tak sengaja mengenal Dede dan Aep.
Perkenalan mereka bermula ketika Rudiana tengah mencari informasi terkait tewasnya Vina dan Eky pada 2016 silam.
"Pada saat kami berempat mencoba mencari informasi, Aep dan Dede nongkrong di depan cuci mobil. Kita samperin," ujarnya.
"Artinya semua orang yang ada di situ kita tanya, namun Aep dan Dede yang memberi informasi."
Siap Disumpah
Pada kesempatan itu, Rudiana turut membantah tudingan yang menyebutnya membuat skenario kematian Vina dan Eky.
Rudiana bahkan siap bersumpah keluarganya akan meninggal 7 turunan jika ia berbohong.
"Soal Eki infonya masih hidup, saya sumpah pocong mau, sumpah apapun mau, artinya yang meninggal dan anak saya," ujar Rudiana.
"Anak yang saya didik dari kecil, yang saya rawat dari kecil, Muhammad Rizky Rudiana. Demi Allah, 7 turunan saya mati semua bang kalau saya bohong."
Baca juga: VIDEO Nekat Sumpah Pocong, Rudiana Bantah Eky Masih Hidup: Demi Allah Tujuh Turunan Keluarga Mati
Rudiana juga mempersilakan apabila pihak kepolisian membongkar makam Eky untuk keperluan penyelidikan.
Pernyataan itu disampaikannya untuk menegaskan bahwa Eky benar-benar menjadi korban dalam peristiwa tragis tersebut.
"Kalau (makam Eky) dibongkar lagi buat penyidikan, walaupun saya sangat berat (makam) anak saya dibongkar lagi, buat anak saya tidak tenang, mungkin saya menyesuaikan," jelas dia, dengan suara bergetar.
"Namun, seperti yang saya sampaikan bahwa yang meninggal itu anak saya, Muhammad Rizky Rudiana. Kalau buat penyidikan (bongkar makam Eki), silakan," tandasnya.
Alasan Baru Muncul
Setelah kasus Vina kembali mencuat, keberadaan Rudiana sempat menjadi pertanyaan besar.
Rudiana menegaskan bahwa dirinya tidak menghilang dalam perjalanan kasus kematian Vina.
"Tentunya yang pertama saya mohon maaf kepada seluruh warga negara Indonesia, saya sampaikan saya bukan menghilang," katanya.
Ia mengatakan, sebagai polisi aktif, ia harus taat kepada aturan kepolisian.
Rudiana menyebut selama ini dirinya masih aktif bekerja sebagai Kapolsek Kapetakan.
Baca juga: Iptu Rudiana Bantah Perintah Dede Buat Kesaksian Palsu Kasus Vina: Saya Tidak Kenal
"Saya aktif bekerja seperti biasa sebagai pelayan masyarakat, sebagai Kapolsek Kapetakan tentunya punya tugas yang diemban kepada saya untuk melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat," ujarnya.
Ditanya mengenai alasan baru muncul dan buka suara di publik, Rudiana menyampaikan alasannya.
"Tentu yang pertama (karena) sekarang saya sudah didampingi lawyer saya, Bang Pitra (Pitra Romadoni) dan Bu Elza (Elza Syarief) yang secara sukarela membantu saya meluruskan yang selama ini beredar di dunia, di bumi ini, yang seoalah saya digiring sebagai orang yang sangat bersalah," ungkapnya.
"Ini jauh dari yang sebenarnya, yang saya rasakan, yang saya lakukan adalah yang betul-betul, menurut saya, yang sebenarnya," sambungnya.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Erik S/Wahyu Gilang)