Pihaknya mengatakan, korban ternyata tidak jujur kepada dokter karena belum menjalani istirahat sebagai prosedur penanganan medis.
“Dokter klinik langsung bertindak cepat, hingga akhirnya saat dalam perjalanan dokter baru mengetahui kalau korban menjawab tidak jujur, lantaran saat ditanya sudah istirahat korban menjawab dua hari sudah istirahat, namun saat ditanya oleh sopir yang mengantar. Korban dijemput di bandara, saat itu korban baru tiba dari Medan,” ujarnya.
Kepada dokter, korban juga mengaku sudah menjalani istirahat selama dua hari sebelum melakukan tindak medis.
“Dalam proses sedot lemak jika klinik kecantikan tidak dilengkapi pengecekan laboratorium pasien akan diminta melakukan pengecekan di laboratorium rumah sakit manapun, agar dokter klinik kecantikan mengetahui kondisi pasien saat akan dilakukan tindakan,” ujarnya.
Hasil pengecekan laboratorium, dokter menyatakan pasien dalam kondisi baik sebelum melakukan sedot lemak.
“Setelah jalani rangkaian pemeriksaan termasuk tensi darah yang hasil pemeriksaannya normal, korban langsung melakukan tindakan,” ucapnya.
Usai korban ditanyakan tewas, pihak WSJ Clinic langsung mengurus jasad ENS ke rumah duka di Medan.
Pihak klinik juga telah melakukan mediasi kepada korban dan akan membantu anak korban yang masih balita.
“Dengan mediasi ini akhirnya keluarga korban dan juga pihak klinik kecantikan sepakat berdamai,” pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ini Kronologi Ella Nanda Tewas usai Sedot Lemak di Klinik Kecantikan Depok, Sempat Pendarahan
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Wartakotalive.com/M. Rifqi Ibnumasy) (Kompas.com/Dinda Aulia Ramadhanty)