Diberitakan sebelumnya, hubungan antara PBNU dengan PKB tengah memanas.
Pasalnya, PBNU berencana membentuk tim lima atau semacam panitia khusus (Pansus) untuk mengembalikan PKB ke NU.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Gus Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, mengatakan pihaknya sedang mendiskusikan untuk membentuk tim lima tersebut.
Menurutnya, Pansus itu merupakan upaya dari PBNU untuk meluruskan sejarah sekaligus mengembalikan PKB ke pemilik sahnya, yakni PBNU.
Ia menyebut saat ini elite PKB dinilai banyak membuat pernyataan yang melenceng dari fatsun awal berdirinya PKB.
Bahkan, ada upaya yang nyata dan sistematis yang dilakukan elite PKB guna menjauhkan PKB dari struktural NU.
"PBNU sedang berdiskusi. Jika diperlukan, pembentukan tim lima akan segera dilakukan. Langkah ini setelah melihat pernyataan elite-elite PKB yang ahistoris."
"Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB," kata Gus Ipul dalam keterangannya, Jumat (26/7/2024).
Sementara itu, Pansus yang bertugas mendalami hubungan PBNU dan PKB kini sudah mulai bekerja.
Sebelumnya, mantan Sekjen PKB, Lukman Edy, telah dimintai keterangan. Lantas, Ketua LTN PBNU, Ishaq Zubaedi Raqib, mengatakan sosok lain berpotensi untuk dipanggil.
"Sangat mungkin, terbuka peluang untuk undangan terhadap beberapa tokoh yang dinilai oleh tim dapat memperkaya dan menambah keterangan-keterangan," kata Ishaq kepada awak media di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2024).
Ia melanjutkan hadirnya tokoh-tokoh lainya juga bisa menambah bukti-bukti untuk mencari jalan keluar dari persoalan yang tengah dihadapi.
Ishaq mengaku tim Pansus sudah mengantongi sejumlah nama.
"Itu sangat teknis mungkin kita akan ada update dari pihak tim untuk menyampaikan kapan kira-kira dijadwalkan kembali. Undangan terhadap sejumlah nama, mungkin ada dikantongi oleh tim pansus," jelasnya.
(Tribunnews.com/Deni/Fersianus/Rahmat)