TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, merespons pernyataan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang mengibaratkan hubungan antara PBNU dan PKB ibarat sebuah mobil dan pabrikan mobil.
Cak Imin meminta agar PBNU tidak ikut merusak PKB. Hal itu disampaikan Cak Imin melalui akun X pribadinya @cakimiNOW, seperti dilihat Tribunnews.com Minggu (4/8/2024).
Tribunnews.com telah diizinkan oleh Tim Media DPP PKB, untuk mengutip pernyataan Cak Imin tersebut.
"Yang rusak itu Yahya sama Saipul (Ketua Umum dan Sekjen PBNU), kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak," kata Cak Imin.
Cak Imin menilai Gus Yahya dan Gus Ipul sudah melanggar prinsip yang ditegaskan oleh keduanya, yakni mencampuri urusan PKB.
Hal ini menurutnya sama seperti menarik PBNU dalam perpolitikan.
"Melanggar khittoh yang ditegaskan mereka sendiri. Mempolitisir NU enggak laku kok lanjut mempolitisir PKB," ucapnya.
Baca juga: Kritisi Kepemimpinan Gus Yahya, Aliansi Santri Bakal Gelar Aksi di Depan Kantor PBNU Siang Ini
Di sisi lain, Cak Imin menegaskan bahwa dirinya berhasil membawa PKB berprestasi pada Pemilu 2024.
Di mana PKB meraih suara sebanyak 16.115.655 atau 10,62 persen. Perolehan pada Pemilu 2024 ini, PKB naik sebanyak 0,93 persen dari Pemilu 2019 lalu yang meraih 13.570.097 atau 9.69 persen.
"Kita syukuri sebagai keberhasilan kader-kader yang tidak lagi bergantung pada siapapun Digembosi Yahya dan Saipul di Pemilu malah membuat perolehan PKB meningkat tajam," pungkas Cak Imin.
Pernyataan Gus Yahya itu disampaikannya saat ditanya wartawan mengenai Pansus PKB usai menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah NU Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (3/8/2024).
Menurutnya, jika pabrik mobil menemukan masalah di sistem mobil yang diciptakan, maka pabrik akan melakukan penarikan atau recall untuk dilakukan perbaikan.
“Kemarin 'kan ada perusahaan memproduksi mobil. Sudah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem di mobilnya. (Maka) Ditarik kembali produknya untuk diperbaiki sistemnya,” kata Gus Yahya.
Sementara itu, Pansus PKB bentukan PBNU saat ini juga terus bekerja. Setelah pada Rabu (31/7/2024) Pansus PKB mengundang eks Sekjen PKB Lukman Edy.
Awal pekan depan giliran Sekjen PKB Hasanuddin Wahid yang dipanggil untuk datang ke PBNU bertemu tim Pansus PKB.
Tim asistensi tentang PKB bentukan PBNU sendiri merupakan hasil dari rapat pleno PBNU dan menetapkan Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni sebagai ketua dan anggotanya.
Tim ini akan mengundang banyak tokoh baik yang masih aktif di PKB maupun yang saat ini sudah tidak lagi di PKB namun memiliki kesejarahan dengan PKB. Hasil kajian dari tim ini selanjutnya akan dibawa ke Pleno PBNU untuk diambilkan keputusan organisasi.