News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Praktik Ekonomi Sirkular Berpotensi Tingkatkan PDB Rp642 Triliun

Editor: Dodi Esvandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Acara diskusi “Impact Talks on Stage” yang diselenggarakan oleh Socialimpact.ID pada Jumat, 2 Agustus 2024, di Kinoforum Asrul Sani, Lantai 4 Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.

Mengutip Circularity Gap Report, 2023, Maria Dian Nurani memaparkan kondisi bumi yang saat ini tidak baik-baik saja karena selama beberapa dekade yang telah lewat kita tidak menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan.

Sebanyak 70 persen Gas Rumah Kaca (GRK) global yang memanaskan iklim dunia sekarang, berasal dari aktivitas penanganan dan penggunaan material, termasuk ekstraksi sumber daya alam, pengolahan dan manufaktur, transportasi, serta penggunaan produk.

Dibandingkan kondisi tahun 1970, ekstraksi material di dunia ini telah meningkat lebih dari tiga kali lipat, dan menjadi lebih cepat 2 kali lipat dibandingkan tahun 2000.

Penggunaan material per kapita juga meningkat dari 7,4 ton/orang pada 1970 menjadi 12 ton/orang pada tahun 2023.

Baca juga: Bagaimana Ekonomi Sirkular Bisa Selamatkan Bumi?

Di dalam negeri, masih pemaparan Maria, konsumsi material domestik Indonesia mengalami peningkatan sebesar 36% pada tahun 2023 dibandingkan kondisi sepuluh tahun sebelumnya.

Konsumsi sumber daya tersebut umumnya belum memprioritaskan aspek keberlanjutan yang terdiri dari dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Diproyeksikan, timbunan sampah di Indonesia akan mencapai 82 juta ton/tahun pada 2045, dan tempat pembuangan akhir (TPA) diperkirakan akan kelebihan kapasitas pada 2028 atau bahkan lebih cepat lagi.

Kondisi itulah yang mendorong pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas meluncurkan Peta Jalan dan Rencana Aksi Ekonomi Sirkular Indonesia pada awal Juli lalu.

Peta jalan ini merupakan pencerminan langkah strategis nasional dalam mewujudkan komitmen yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dokumen tersebut merupakan hasil kerja bersama antara pemerintah, pelaku usaha, asosiasi, dan mitra pembangunan setelah melalui rangkaian diskusi sejak tahun 2023.

Maria yang merupakan Ketua Tim Penyusunan Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional Ekonomi Sirkular 2023 mengatakan, penerapan ekonomi sirkular yang konsisten berpotensi meningkatkan produk domestik bruto (PDB) lebih dari Rp 642 triliun.

Peningkatan itu berasal dari sumber daya yang selama ini terbuang, kapasitas terbuang dan siklus hidup yang terbuang.

Dijelaskan, praktik Ekonomi Sirkular pada dasarnya memiliki tiga prinsip.

Pertama, melestarikan dan meningkatkan modal alam dengan mengontrol persediaan yang terbatas dan menyeimbangkan aliran sumber daya terbarukan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini