Kedua, mengoptimalkan hasil sumber daya dengan sirkulasi produk, komponen, dan material terpakai pada tingkat tertinggi pemakaian di setiap waktu, baik dalam siklus teknis maupun biologis.
Dan terakhir, meningkatkan efektivitas sistem dengan mendesain sistem agar eksternalitas negatif hilang.
Di Indonesia, ekonomi sirkular diterapkan pada lima prioritas yaitu pangan, elektronik, kemasan plastik, konstruksi, dan tekstil.
Sebagai salah satu strategi untuk mewujudkan ekonomi hijau, ekonomi sirkular mendorong penerapan 9R yakni refuse, rethink, reduce, reuse, repair, refurbish, remanufacture, repurpose, dan recycle yang mencakup intervensi di seluruh rantai nilai.
“Yang jelas, Circular Economy bukan sekadar daur ulang dan penanganan sampah. Di sana juga ada konsep efisiensi sumber daya baik yang terbarukan maupun tidak, pemanfaatan sumber daya, barang kapasitas dan daur hidup yang terbuang, serta digerakkan dalam sistem ekonomi yang melibatkan semua pihak,” ujarnya.