Terlebih lagi pembangunan tol dan Bandara juga belum sepenuhnya rampung.
"Ini tol dan bandara ini diperkirakan jadi di akhir Agustus atau awal September, jadi untuk pelaksanaan upacara detik-detik proklamasi di IKN kita masih menghadapi kendala itu sama prasarana transporasi."
"Oleh karena itu tantangannya bukan hanya jumlah mobil. Tantangannya yang paling (masuk akal) karena terbatas makanya kita menggunakan bus itu," terang Pratikno.
Pratikno menjelaskan anggaran untuk menyewa bus tersebut dibiayai oleh negara.
Pasalnya, setiap tahun penyelenggaraan HUT RI dibiayai negara.
Soal harga sewa mobil per unit oleh warga lokal sangat mahal bahkan bisa mencapai Rp25 juta per hari, Pratikno tidak mengetahuinya.
Pratikno berpikir harga tersebut adalah harga sewa mobil lokal yang melonjak pada HUT RI di IKN.
Namun, pihaknya kata Pratikno tidak menggunakan jasa penyewaan lokal tersebut, maka ia tidak terlalu memusingkannya.
"Oh iya itu kan lokal, pasar lokal, bukan kita, dan kita besok gak akan menggunakan itu kan. Kita akan menggunakan bus," pungkas Pratikno.
Baca juga: Simpang Siur 1.000 Mobil Mewah Disewa untuk Upacara di IKN: Istana Bantah, Asperda Tanda Tangan MoU
Soal Sewa Mobil
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara, dikabarkan menyewa seribu unit mobil untuk kepentingan perayaan HUT ke-79 RI di IKN Pada 17 Agustus mendatang.
Tingginya permintaan tersebut membuat harga sewa mobil melonjak drastis.
Publik pun digegerkan lantaran pemerintah diduga hambur-hamburkan uang untuk penyewaan mobil.
Diketahui, perkiraan harga sewa Alphard misalnya menyentuh Rp25 juta per hari dari biasanya Rp7 juta perhari.
Berikut kira-kira kenaikan harga sewa alat transportasi di IKN:
- Alphard hari biasa Rp7 juta perhari menjadi Rp25 juta per hari
- Fortuner hari biasa Rp2,5 juta per hari kini naik menjadi Rp5 juta per hari
- Hiace hari biasanya Rp3,5 juta per hari lalu naik menjadi Rp15 juta per hari
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Taufik Ismail)(Kompas.com/Fika Nurul Ulya)