Sebelumnya, Pakar Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel, mengungkap kejanggalan bukti chat di handphone milik terpidana kasus Vina, Hadi Saputra.
Reza menduga, bukti isi chat di ponsel Hadi telah direkayasa.
Adapun chat di ponsel Hadi telah diekstraksi pihak kepolisian dan dijadikan bukti dalam dokumen kasus Vina.
"Isi halaman 65 yang menyebut bahwa seolah ada SMS antara Saka Tatal dengan Sudirman itu tidak didukung oleh bukti ekstraksi data dari handphone," ucap Reza, dalam tayangan Official iNews, Selasa (6/8/2024).
Reza berpendapat, isi ponsel Hadi yang diekstraksi polisi hanya berisi percakapan sang terpidana dengan kekasihnya.
Percakapan Hadi dan kekasihnya pun hanya membahas soal rencana pernikahan mereka.
"Yang ada dalam bukti ekstraksi data digital adalah komunikasi antara Hadi dengan pacarnya, yang sama sekali tidak bicara tentang pembunuhan atau rencana pembunuhan apapun," ujar Reza.
Menurut Reza, tak ada nomor terpidana kasus Vina lainnya, seperti Sudirman dan Saka Tatal dalam ponsel Hadi.
Karena itu, Reza menduga bukti chat terpidana kasus Vina hanyalah hasil rekaan belaka.
Baca juga: Susno Duadji Sebut Kemungkinan Iptu Rudiana Jadi Tumbal dan Korban Rekayasa Kasus Vina, Kok Bisa?
"Berarti kuat dugaan saya, isi halaman 65 tentang konon SMS antara Sudirman dan Saka Tatal adalah informasi rekaan belaka," jelas Reza.
"Yang diperoleh barangkali dengan cara intimidasi, iming-iming kah, tipu muslihatkah itu. Intinya isi dokumen 65 mengandalkan keterangan."
Ia menyayangkan, isi dokumen tersebut kemudian digunakan hakim untuk menjatuhkan hukuman seumur hidup terhadap para terpidana kasus Vina.
Dalam dakwaannya, hakim bahkan menyebut para terpidana telah melakukan pembunuhan berencana.
"Sayang beribu sayang, isi halaman 65 tentang konon SMS tersebut dijadikan pertimbangan hakim untuk memutus benar adanya pembunuhan berencana," jelasnya.