Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha Jusuf Hamka mundur sebagai kader Golkar, tak lama setelah Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum partai Golkar.
Pria yang akrab disapa Babah Alun itu menyatakan ada sejumlah alasan mundur Golkar. Pertama, keluarganya tidak setuju ia terjun ke politik.
"Betul, sebenarnya saya dari awal memang keluarga tidak setuju saya berpolitik. Memang sudah waktu kemarin saya dicalonkan juga bilang nggak usah berpolitik," kata Babah Alun saat dihubungi, Minggu (11/8/2024).
Baca juga: Jusuf Kalla Yakin Airlangga Mundur sebagai Ketum Golkar karena Tekanan Kuat dari Luar Partai
Babah Alun juga mengungkapkan alasan lainnya dirinya mengundurkan diri dari kader Golkar karena akan memiliki cucu sebentar lagi.
Sebaliknya, pihak keluarga meminta dirinya untuk membuat masjid di Indonesia.
"Keempat anak-anak saya bilang, buat masjid seribu masjid itu seluruh provinsi paling tidak 38 provisi ada Masjid Baba Alun. Jadi keluarga sarankan udah jadi orang bebas, jadi pekerja sosial sesuai cita, sesuai bunda Theresa. Ya sudah kembali lagi ke khittoh, khittohnya kan sebagai bunda Theresa maunya," ungkapnya.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
Hal yang terpenting, kata Babah Alun, dirinya mundur dari kader Golkar karena kecewa Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar. Dia meyakini Airlangga sudah terzalimi oleh pihak tertentu.
Ia menyampaikan Airlangga telah mengalami hal yang kasar dan keras. Dia pun khawatir kejadian itu nantinya akan menimpanya sebagai kader Golkar.
"Saya melihat Pak Airlangga terzalimi saya juga takut nanti berpolitik juga terzalimi. Saya lihat pak Airlangga itu memimpin partai politik mengalami hal-hal yang kasar dan keras, sehingga saya sendiri takutnya saya enggak bisa mengikuti cara-cara kasar dan keras. Saya kan orang pekerja yang baik-baik saja, yang lembut-lembut saja," ungkapnya.
Namun, Jusuf Hamka enggan merinci maksud kejadian kasar dan keras yang dialami Airlangga. Hal yang pasti, kejadian tersebut telah membuatnya kecewa dengan kancah politik di tanah air.
"Saya cuman bisa kasih clue politik itu ternyata kasar dan keras. Keras dan kasar sehingga pas saya liat momentum Airlangga mundur saya nyatakan mundur partai politik siapapun juga, tidak berpindah ke parpol, saya ingin jadi orang bebas, saya akan jadi pekerja sosial. Saya adalah milik semua warga, jadi bukan warga Jakarta aja atau warga jabar. Saya ingin jadi milik semua warga semua rakyat dari Nusantara," pungkasnya.
Adapun surat pengunduran diri Jusuf Hamka akan disampaikan pada Senin (12/8/2024) besok. Nantinya, surat itu akan diberikan langsung kepada Sekjen Golkar, Lodewijck F Paulus.