Dijelaskan Doli, ada sejumlah pertimbangan Airlangga mundur dari Ketua Umum Golkar.
Pertama, Airlangga ingin menjaga soliditas partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Tadi sudah saya sampaikan, dasar pertimbangan Pak Airlangga mundur jadi Ketua Umum partai itu adalah pertama untuk menjaga soliditas partai Golkar. Keutuhan partai Golkar di dalam menghadapi agenda ke depan termasuk menghadapi agenda menjalankan masa transisi pemerintahan yang sampai pemerintahan yang baru," ungkapnya.
Kata Doli, Airlangga akan berkonsentrasi menjabat Menko Perekonomian RI.
Mengingat banyak program yang harus dituntaskan dalam masa transisi pemerintahan Jokowi-Maruf ke Prabowo-Gibran.
"Jadi, transisi di masa kepemerintahan Pak Jokowi ini kan harus juga dituntaskan dan berkesinambungan dengan program pemerintahan yang akan datang di bawah Pak Prabowo dan Pak Gibran. Jadi ketua umum kami akan konsentrasi menangani masalah ini," katanya.