News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Deretan Pernyataan Jusuf Hamka Mundur dari Golkar, Keluarga Tak Setuju hingga Ingin Jadi Orang Bebas

Penulis: tribunsolo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka alias Babah Alun mendatangi Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (12/8/2024), untuk menyerahkan surat pengunduran diri sebagai kader partai berlogo beringin itu. Jusuf Hamka tiba di DPP Golkar sekira pukul 10.03 WIB.(KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A)

Selain itu, ia mengungkapkan pada saat dicalonkan di Dewan Pimpinan Pusat Partai Politik (DPP) Golkar itu hanya demi teman-teman, termasuk Airlangga.

“Terus, kedua kan juga saya dicalonkan di DPP Golkar kan waktu itu kan juga demi DPP Golkar dan teman-teman semua, termasuk Pak Airlangga,” ucapnya.

Ia menyebut, jika sahabatnya sudah mundur dari kursi ketua umum, maka dirinya menilai tak ada lagi yang bisa dilakukan di Golkar.

Menurutnya, kesetiaan menjadi nomor wahid dalam hubungan persahabatan.

"Oh pasti, he is my best friend. Buat saya pertemanan adalah pertama. Kesetiaan utama buat saya," ujarnya.

5. Takut Terzalimi Seperti Airlangga

Pria yang kerap disapa Babah Alun itu merasa khawatir terjun ke dunia politik.

Sebab, ia melihat kondisi Airlangga Hartarto yang mengalami lika-liku dunia kepartaian yang dianggapnya kasar dan keras.

Selain itu, ia melihat Airlangga terzalimi.

“Saya melihat Pak Airlangga terzalimi, saya juga takut nanti berpolitik juga terzalimi."

"Saya lihat Pak Airlangga itu memimpin partai politik mengalami hal-hal yang kasar dan keras."

"Sehingga, saya sendiri takutnya saya nggak bisa mengikuti cara-cara kasar dan keras," ungkap Jusuf Hamka, sehari sebelum dirinya resmi mengundurkan diri dari Partai Golkar dan kontestasi Pilkada Jakarta 2024, Minggu (11/8/2024).

Ia khawatir kejadian yang menimpa Airlangga tersebut akan menimpanya sebagai kader Golkar.

Namun Jusuf Hamka tidak merinci maksud kejadian kasar dan keras yang dialami oleh Airlangga.

(mg/alinda tyas praftina)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini