"PTIQ harus melahirkan khalifah, sebagaimana yang diajarkan dalam Al-Qur'an, bukan sekadar bidang agama, tetapi khalifah-khalifah di berbagai bidang kehidupan, baik ekonomi, politik, maupun sosial," tegas alumnus angkatan 1972 asal Sulawesi Tenggara ini.
Berdasarkan pandangan-pandangan yang berkembang dalam silatnas tersebut, para alumni PTIQ merekomendasikan kepada pimpinan PTIQ untuk melakukan reformasi manajemen dan sekaligus melakukan penyegaran kepemimpinan Universitas PTIQ Jakarta.
Mengingat kepemimpinan Rektor PTIQ Nasaruddin Umar sudah lebih dari 20 tahun menjabat, bahkan mencapai 25 tahun.
"Selain itu, kesibukan Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA di tingkat nasional maupun internasional sangat padat. Karenanya, konsentrasi terhadap kepemimpinannya di PTIQ tidak maksimal," ungkap peserta Silatnas.
Berikut bunyi tiga rekomendasi utama Silatnas IKAPTIQ 2024:
1. Perlu adanya reformasi manajemen kelembagaan Universitas PTIQ Jakarta
2. Universitas PTIQ Jakarta dan Yayasan Pendidikan Alquran harus melibatkan alumni PTIQ dalam pengambilan keputusan strategis untuk pengembangan kampus.
Baca juga: Perkuat Wawasan Tentang Studi Alquran, PTIQ Jakarta Selenggarakan Seminar Internasional
3. Perlu adanya penyegaran kepemimpinan Universitas PTIQ Jakarta mengingat periode Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA telah mencapai 25 tahun.