News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Partai Golkar dan Dinamikanya

Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam Ungkap Alasan Dirinya Dorong Jokowi Jadi Ketua Umum Golkar

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum Partai Golkar setelah Airlangga Hartarto menyatakan undur diri.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum Partai Golkar setelah Airlangga Hartarto menyatakan undur diri.

"Ya memang saya mendorong Pak Jokowi untuk bisa memimpin Partai Golkar," kata Ridwan saat dihubungi, Senin (12/8/2024).

Ridwan mengatakan, Presiden Jokowi merupakan sosok yang melaksanakan ajaran Partai Golkar.

"Pak Jokowi itu bukan saja hanya di lips service dia mengatakan, dia melaksanakan doktrin Partai Golkar, tetapi secara kenyataan Jokowi melaksanakan doktrin Partai Golkar," ujarnya.

Baca juga: Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar

Anggota Komisi VII DPR RI ini mengklaim Jokowi sejatinya sejak dulu menjadi kader Golkar dari kalangan pengusaha.

Ridwan menjelaskan, sejak berdirinya Golkar dibagi tiga kelompok, yaitu dari ABRI, birokrat, dan perwakilan golongan.

Menurutnya, perwakilan golongan bermacam-macam, yakni dari petani, nelayan, pegawai, dan lainnya.

"Nah, Pak Jokowi ini sejak tahun 1997 zaman orde baru dia golongan pengusaha yaitu sebagai Ketua Asosiasi Mebel Indonesia Solo Raya," ucap Ridwan.

Ridwan menuturkan, secara formal Jokowi tidak pernah masuk dalam kepengurusan Golkar namun menjadi bagian dari kelompok golongan.

Dia mengaku tidak pernah bertemu langsung dengan Jokowi.

Namun, dukungan agar Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar adalah aspirasi dari masyarakat.

"Bahwa ada yang tidak setuju, ya nggak apa-apa, namanya politik ya kan, boleh, boleh saja," ujar Ridwan.

Baca juga: Candaan Airlangga ke Bahlil Kursinya Pak Kapolri Aja Ditarik Dia Bikin Heboh Para Menteri di IKN

Kantor DPP Golkar Dijaga Ketat

Kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta dijaga oleh personel Brimob Polri usai Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari kursi Ketua Umum Golkar.

Pantauan Tribun, personel Brimob berseragam hitam-hitam masuk ke komplek DPP Golkar pada pukul 22.20 WIB.

Mereka kemudian berbaris di halaman kantor DPP Golkar.

Para personel Brimob tersebut tiba menggunakan bus dan truk yang terparkir di bahu jalan.

Sebelum kedatangan personel Brimob, kantor DPP Golkar dijaga oleh personel Polri berpakaian dinas dan preman.

Mereka duduk di gerbang pintu masuk DPP Golkar.

Sebelum kedatangan personel Brimob, DPP Golkar menggelar konferensi pers terkait mundurnya Airlangga Hartarto.

Konferensi pers tersebut dihadiri oleh Ketua DPP Golkar Meutya Hafid, Ace Hasan Syadzily, Waketum Golkar Adies Kadir, dan Ahmad Doli Kurnia.

Dalam konferensi pers tersebut Partai Golkar menghormati keputusan Airlangga mundur dari kursi Ketua Umum.

DPP akan menggelar rapat pleno membahas pengunduran diri tersebut sekaligus menunjuk pelaksana tugas Ketua Umum Golkar pada Selasa 13 Agustus 2024.

DPP Golkar memastikan bahwa pengunduran diri Airlangga murni keputusan pribadi dan tanpa paksaan pihak manapun.

Baca juga: Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum

DPP juga membantah pengunduran diri Airlangga karena adanya kasus hukum.

Sementara pada Senin sore, kantor DPP Partai Golkar terlihat lengang.

Sejak pagi hingga pukul 15.50 WIB, hanya terlihat beberapa mobil lalu lalang keluar masuk DPP Golkar yang disinyalir merupakan kader-kader daerah.

Aparat kepolisian sejak Minggu malam hingga saat ini juga masih berjaga.

Terlihat ada tiga truk brimob yang terparkir di sisi kiri halaman DPP Partai Golkar.

Namun tak ada aktivitas menonjol di DPP Partai Golkar.

Belum terinfo juga agenda-agenda politik di DPP Golkar seusai pengumuman pengunduran diri Airlangga ini.

Hanya, sekira pukul 10.15 WIB, nampak bos jalan tol yang juga kader Golkar dan bakal calon Pilkada Jakarta 2024, Jusuf Hamka menyambangi markas Golkar.

Setiba di lokasi, ia terlihat membawa sepucuk surat untuk diserahkan kepada petinggi Golkar.

Belakangan surat yang ditulis tangan itu adalah surat pengunduran dirinya sebagai kader Golkar maupun kontestan Pilkada 2024, di mana Jusuf Hamka mendapat rekomendasi dari Golkar untuk Pilkada Jakarta 2024.

Sepucuk surat tersebut sempat diangkat dan diperlihatkan ke hadapan awak media.

Isi surat itu terkait alasan pengunduran dirinya dari kader Golkar.

Alasan-alasan pengunduran diri yang dia tulis di antaranya karena usia yang telah sepuh, saran dari istri dan anak-anaknya untuk mundur dari politik, keinginan melanjutkan program masjid Babah Alun di 38 provinsi, dan ingin kembali ke cita-citanya sebagai pekerja sosial.

Adapun surat pengunduran dirinya diterima oleh staf Sekjen Golkar, Lodewijk F Paulus.

Jusuf Hamka membantah mundurnya dari kader Golkar karena kecewa Airlangga Hartarto mundur dari kursi Ketum Golkar.

Tapi di satu sisi, ia tidak percaya Airlangga mundur karena alasan pribadi.

Jusuf Hamka juga merasa empati dengan hal yang dialami oleh Airlangga yang notabene merupakan sahabat lamanya.

"Pokoknya saya cuma bilang, Pak Airlangga, you are not alone. I will be with you and I don't let you walk alone. I will walk with you together," kata Jusuf Hamka. (Tribun Network/dan/fer/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini