TRIBUNNEWS.COM - Menteri Investasi sekaligus politikus Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menjawab soal tuduhan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut cawe-cawe dalam urusan Partai Golkar.
Hal ini disampaikan setelah ia menerima Gelar Tanda Kehormatan (GTK) berupa Bintang Mahaputera Adipradana di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Rabu (14/8/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil membantah adanya cawe-cawe Jokowi dalam urusan Partai Golkar.
"Enggak ada, enggak ada, enggak ada. Apa cawe-cawe ini kan proses internal saja, enggak ada," kata Bahlil dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (15/8/2024).
Bahlil menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Jusuf Kalla yang baru-baru ini hanya untuk silaturahmi biasa.
Sementara itu, pertemuan dengan Presiden Jokowi merupakan tugasnya sebagai menteri dalam kabinet Jokowi.
Menurutnya, bertemu dengan Presiden Jokowi merupakan hal yang lumrah karena ia adalah menteri yang membantu tugas-tugas presiden.
"Kalau pas ketemu Pak Presiden Jokowi kan memang saya pembantunya kan. Harus ikut melaporkan terus perkembangan kerja saya di Kementerian Investasi," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita juga mengatakan Presiden Jokowi tidak ada cawe-cawe dalam urusan parpol.
"Enggak ada, enggak ada. Ini urusan intenal kok," tegas Agus Gumiwang dikutip dari Kompas.com, Kamis (15/8/2024).
Agus mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi merupakan orang luar yang tidak ada hubungannya dengan Golkar.
Baca juga: VIDEO Kala Dewan Pakar Tidak Setuju Bahlil Jadi Ketum Golkar: Lebih Layak Bamsoet dan Agus Gumiwang
"Gimana? Enggak ada cawe-cawe eksternal," jelasnya.
Sebelumnya, tuduhan Jokowi cawe-cawe atau terlibat dalam urusan internal Partai Golkar mencuat setelah pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Lantaran sehari sebelum undur diri, Airlangga terlihat menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta.