News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Partai Golkar dan Dinamikanya

Ketum Golkar Kosong, Bamsoet Banjir Tepuk Tangan Saat Bilang Ingin Mencalonkan di Atas Podium

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet berdiri di atas podium saat menyampaikan pidato kuncinya dalam Seminar Hari Konstitusi bertajuk Refleksi Ketatanegaraan: Quo Vadis Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia di Gedung Nusantara V Kompleks Parlemen Senayan Jakarta pada Minggu (18/8/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah kosongnya kursi Ketua Umum Partai Golkar saat ini, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet dibanjiri tepuk tangan saat  mengatakan ingin mencalonkan sebagai ketua umum (ketum).

Momen tersebut terjadi ketika Bamsoet tengah menyampaikan pidato kuncinya di atas podium dalam Seminar Hari Konstitusi bertajuk "Refleksi Ketatanegaraan: Quo Vadis Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia" di Gedung Nusantara V Kompleks Parlemen Senayan Jakarta pada Minggu (18/8/2024).

Peserta yang tampak hadir dalam acara tersebut diantaranya Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad dan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanul Haq, Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin, dan Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira.

Selain itu terdapat juga narasumber seminar yakni Pakar Hukum Tata Negara Prof Dr Jimly Asshiddiqie, Cendekiawan Yudi Latif, Plt Sekjen MPR, serta perwakilan mahasiswa dari 13 kampus.

Awalnya, Bamsoet mengatakan amandemen terhadap konstitusi merupakan bagian dari jawaban atas arus deras reformasi yang menuntut pembenahan dan penataan kembali sistem ketatanegaraan.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini melanjutkan salah satunya adalah UUD 1945 agar tidak ditafsirkan, diterjemahkan, dan diimplementasikan secara sepihak dan sewenang-wenang.

Bamsoet mengatakan yang berkuasa di semua negara yang memilih sistem demokrasi seperti di Indoneisa adalah partai-partai politik dan pemimpin partai politik.

Setelahnya, Bamsoet yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Golkar itu lalu menyatakan keinginannya untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum partai politik.

"Kalau saya ketua umum partai politik, saya baru ingin mencalonkan, entah jadi entah nggak," kata Bamsoet terkekeh disambut tepuk tangan dan riuh hadirin.

"Karena saya juga harus menyesuaikan diri dengan keadaan. Harus apadtif. Di politik itu harus adatif," sambung dia.

Baca juga: Bahlil Minta Publik Tunggu Munas soal Isu Dirinya Jadi Calon Tunggal Ketum Golkar

Ia pun menegaskan besarnya peranan ketua umum partai politik dalam sistem demokrasi di Indonesia saat ini.

Bamsoet mengatakan ketua umum partai politik lah yang akan menentukan siapa presiden dan wakil presiden yang akan dipilih oleh rakyat dan siapa yang berhak maju atau tidaknya anggota legislatif di semua tingkatan.

"(Bila menjadi ketua umum partai politik) Sayalah yang menentukan nanti mengusulkan menteri-menteri yang akan menjadi pembantu presiden, sesuai dengan kapasitas atau tidak," kata dia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini