Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar bakal menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Muasyawarah Nasional (Munas) pada 20-21 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) untuk tentukan ketua umum baru pengganti Airlangga Hartarto.

“Rapimnas akan digelar pada 20 Agustus jam 8 pagi pembukaan rapimnas akan dibuka Plt Ketua Umum diharapkan selesai 13.00 WIB dan dilanjutkan persiapan munas jam 14.00,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua Panitia dan Penyelenggara Rapimnas dan Munas Golkar, Bambang Soesatyo di kantor DPP Partai Golkar, Minggu (18/8/2024).

Bamsoet mengatakan agenda Rapat Pimpinan Nasional partainya itu akan mengesahkan pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan Ketum Golkar.

Selain itu diungkapkannya akan ada pengesahan Plt Ketum Partai Golkar dan pengesahan jadwal munas yang akan dilaksanakan pada waktu yang sama.

“Para pimpinan daerah ketua-ketua daerah, sekjen dan bendahara diharapkan sudah hadir semua di Jakarta untuk mengikuti rapimnas dari 38 provinsi, dan kemudian disusul hampir 558 pengurus kabupaten kota akan kumpul di JCC,” terangnya.

Selain itu, undangan Rapimnas Golkar kali ini diperkirakan mencapai lebih 500 peserta dan munas sebanyak 1.500 peserta.

“Munas akan dibuka 15.00 WIB dibuka langsung Ketua Plt Ketum. Dengan agenda sebagaimana munas dilakukan. Dan diharapkan munas lanjutan setelah hari pertama pada tanggal 21 pada pukul 09.00 untuk mendengarkan laporan komisi dan dilanjutkan pemilihan atau penetapan Ketum Golkar 2024-2029,” kata Bamsoet. 

Baca juga: Kasus CPO, Kejagung Geledah Kantor Wilmar, Musim Mas dan Permata Hijau Group

Baca juga: Duet Anies-Rano Karno Mencuat, Parpol Mana yang Berminat Temani PDIP di Pilkada Jakarta?

Sementara itu, untuk pembukaan pendaftaran Ketum Golkar, dikatakan Bamsoet dimulai besok jam 16.00 WIB sampai pukul 22.00 malam.

“Tentu saja sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam AD/ART. Tema kita adalah golkar solid untuk indonesia maju,” tegasnya.

Airlangga dan Tekanan Kasus CPO

Pada Minggu lalu, 10 Agustus 2004, publik dikejutkan dengan langkah Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari posisi sebagai Ketua Partai Golkar.

Lewat video yang disebarkan, Menteri Koordinator Perekonomian itu mengaku mundur dari kursi orang nomor satu Golkar demi menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Airlangga tidak bisa menjelaskan secara detail soal alasannya sampai mengundurkan diri dari kursi Ketum Golkar pasca-dirinya sukses membawa partai berlambang Pohon Beringin itu di Pileg 2024 dan berpeluang kembali duduk di kabinet pemerintahan mendatang.

Namun, beredar kabar pengunduran diri itu terkati dengan adanya "tekanan" terkait kasus korupsi ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya, yang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung).

Baca juga: Mahfud: Prestasi Airlangga Hebat Bawa Golkar Sukses, Tapi Satu Periode Belum Habis Sudah Dijatuhkan