Sehingga Airlangga kata Ridwan, langsung ditetapkan menjadi ketua umum tanpa melalui proses demokratis yang menjadi rohnya Partai Golkar sejak era reformasi.
"Dari sana saya sudah bersedia memimpin Partai Golkar. Begitu ada peluang untuk saya memimpin maka saya mendaftar terlebih dahulu," jelasnya.
Baca juga: Peneliti BRIN: Partai Golkar Terbiasa Berada di KekuasaanÂ
Ridwan yakin ia bisa mengembalikan Partai Golkar sesuai roh reformasi yang dikehendaki oleh rakyat waktu itu.
"Karena Golkar saat itu melakukan reformasi terhadap dirinya. Ya itu dengan paradigma baru Partai Golkar," jelasnya.
Menurutnya, perjalanan 25 tahun reformasi itu sudah melenceng.
"Saya melihat ada yang tidak sesuai dengan roh Golkar saat reformasi ini. Maka saya terpanggil untuk meluruskan dan Insya Allah kalau pemegang suara menyadari bahwa Partai Golkar ini harus kembali kepada rohnya. Insya Allah akan memilih saya sebagai ketua umum 2024-2029," tegasnya. (Tribunnews)