Merespons hal tersebut, gemuruh suara para kader tampak terdengar. Mereka menyetujui Bahlil ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Mengetahui hal tersebut, Adies sebagai Ketua sidang langsung mengetok palu sidang sebanyak tiga kali.
Hal tersebut menjadi tanda disahkannya Bahlil sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar sekaligsu Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyinggung sejumlah tokoh yang kerap mendapatkan dukungan pemerintah untuk menjadi Ketua Umum Golkar.
Bahlil mempertanyakan kenapa dirinya dianggap salah ketika melakukan hal yang sama dengan para ketum Golkar terdahulu.
Bahlil awalnya menjelaskan sulitnya masuk kepengurusan DPP Golkar.
Bahlil kemudian mengungkit para tokoh terdahulu yang dekat dengan pemerintah dan bisa menjadi ketua umum, di antaranya Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Setya Novanto, hingga Airlangga Hartarto.
Ketika Bahlil ingin berkompetisi jadi Ketum Golkar, Bahlil mengatakan dirinya salah karena dapat dukungan juga dari pemerintah.
Adapun dalam pidatonya, Bahlil menyampaikan beberapa poin yang menjadi visi-misinya sebagai Ketum Golkar. Mulanya, ia mengaku ingin membuat Golkar menjadi partai yang lebih modern dan maju.
Ia juga akan memperkuat konsolidasi di daerah-daerah.
Selain itu, Bahlil juga mengatakan, ingin fokus membentuk struktur kepartaian yang efektif dan efisien. Ia menyebut tidak ingin membuat struktur partai yang terlalu gemuk.
Ia menjelaskan, struktur partai gemuk dapat menurunkan kinerja dan produktivitas partai.
Selanjutnya, Bahlil menekankan pentingnya persatuan di internal Partai Golkar.
Oleh karena itu, ia berharap agar tidak ada lagi perpecahan berbagai faksi-faksi di internal partai berlambang pohon beringin tersebut.