"Kami sampai malam ini belum mendapatkan menemui para pelajar yang ditangkap," ujar kuasa hukum dari Gerakan Rakyat Menggugat, Tuti Wijayanti di Mapolrestabes Semarang.
Selain 26 pendemo yang ditangkap, pihaknya mencatat ada sebanyak 40 pendemo alami luka-luka hingga dilarikan ke sejumlah rumah sakit di antaranya RS Roemani dan RSUP Kariadi Semarang.
"Luka paling parah 5 orang kepala bocor kena pentungan. Sisanya kena dampak gas air mata," tuturnya.
Semetara, Wakapolda Jateng Brigjen Agus Suryonugroho sempat menemui para pelajar SMK yang ditangkap Polrestabes Semarang di ruangan penyidik Jatanras.
Dia didampingi Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Kombes Dwi Subagio.
Ketika Tribun hendak wawancara, Wakapolda menolak dan mengarahkan ke Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
Namun, Kombes Irwan melakukan hal serupa.
Belasan Ditangkap di Makassar
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, belasan orang ditangkap polisi usai unjuk rasa yang berakhir ricuh di Universitas Negeri Makassar (UNM), Jalan A P Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Senin (26/8/2024).
Kericuhan melibatkan para pengunjuk rasa yang sebagian besar mahasiswa dan warga sekitar lokasi serta pengendara yang melewati jalan.
Kericuhan tersebut bahkan meluas hingga ke dalam kampus UNM.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, kericuhan pecah sekira pukul 21:00 Wita.
Kerusuhan diduga terjadi akibat warga maupun pengendara geram akses jalan ditutup para mahasiswa sejak sore.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan terdapat belasan mahasiswa diamankan setelah pihaknya melakukan penyisiran di sekitar kampus.
"Sudah kita lakukan negosiasi, sehingga kita sampai di dalam kampus, tapi negosiasi tidak direspons dengan baik oleh pedemo ini, jadi kita mengamankan. (Jumlah yang diamankan) sampai sekarang belum kita hitung, tapi kurang lebih belasan orang," kata dia kepada awak media.
Baca juga: Demo Revisi UU Pilkada di Trenggalek Diwarnai, Siram Air Bunga ke Anggota DPRD yang Baru Dilantik