News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kongres Partai Nasdem

Hadir di Penutupan Kongres III NasDem, Prabowo: Terima Kasih Surya Paloh karena Anda Bergabung

Penulis: tribunsolo
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto menghadiri acara penutupan Kongres ke-III DPP Partai NasDem di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto hadir dalam Penutupan Kongres III Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan memberikan pidato sambutan di hadapan para kader NasDem, Selasa (27/8/2024).

Dalam pidatonya, Prabowo memberikan ucapan terima kasih pada Ketua Umum (Ketum) NasDem, Surya Paloh yang telah memutuskan untuk mendukung pemerintahannya ke depan.

"Alhamdulillah, terima kasih. Benar, Pak Surya? waktu Anda datang saya terima kasih," ujar Prabowo dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (28/8/2024).

Diketahui, dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang lalu Partai NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

"Saya gak apa-apa Anda dulu dukung Anies, gak apa-apa. Rakyat butuh pilihan, tapi sekarang ayo kita bersatu, kita bergabung, kita bekerja," kata dia.

Prabowo mengatakan bahwa NasDem adalah partai politik (parpol) pertama yang memberikan ucapan selamat kepadanya.

Lebih lanjut, Menteri Pertahanan (Menhan) RI tersebut menyebut bahwa perbedaan jalan antara ia dengan Surya Paloh yang merupakan sahabatnya bukanlah suatu yang harus ditakutkan.

"Saudara-saudara inilah yang banyak bangsa lain bingung. Sahabat kadang-kadang Bersatu kadang-kadang berbeda, tapi tetap sahabat. Perbedaan itu kita tidak takut dengan perbedaan, kita perlu perbedaan," ucapnya.

"Bangsa kita, pendiri bangsa kita memilih bentuk negara republik bukan kerajaan. Bentuk negara demokrasi, jadi rakyat memang perlu diberi pilihan dan kita tidak perlu takut dengan perbedaan," sambungnya.

Prabowo juga meminta kepada para kader NasDem yang sebelumnya berbeda jalan dengannya untuk melupakan peristiwa yang lalu.

"Kita harus berani berpikir bahwa kita harus berani untuk selesai pertandingan, kita harus berani melupakan kata-kata mungkin yang menyakitkan selama pertadingan itu biasa iya kan?Namanya pertandingan iya kan?" tutur Prabowo.

Baca juga: Realisasikan Program 3 Juta Rumah, REI Pede Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Perumahan

"Gak apa-apa yang lebih penting sesudah pertandingan kita harus bersatu, bekerja bersama untuk rakyat Indonesia. Rakyat membutuhkan pemimpin-pemimpin yang bisa bersatu," katanya melanjutkan.

Selain berterima kasih pada Surya Paloh dan NasDem, Prabowo juga menyampaikan ucapan terima kasihnya pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Adapun terhadap PKB, Prabowo sempat berkelakar soal ketua umumnya, Muhaimin Iskandar atau yang lebih dikenal sebagai Cak Imin untuk tidak perlu keluar lagi dari koalisi partainya saat ini.

Sebelumnya, PKB bersama Gerindra berada dalam koalisi yang sama, yakni Koalisi Keberlanjutan menjelang Pilpres 2024.

Namun, akhirnya PKB meninggalkan Gerindra dan beralih pada Koalisi Perubahan bersama NasDem dan PKS

"Sama PKS ayo terima kasih bergabung. PKB terima kasih bergabung, jangan pergi lagi tapi. Bergabung terima kasih," tegas Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Surya Paloh mengatakan partainya tidak menargetkan jumlah kursi kabinet karena itu bukan prioritas NasDem.

Menurut Surya Paloh, NasDem bisa berkonstribusi dalam hal lain untuk mendukung pemerintahan Prabowo ke depannya.

"Tetapi apakah NasDem akan berada dalam kabinet itu enggak prioritas utama bagi kami, sungguh-sungguh," kata Surya Paloh dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Rabu.

"Sejujurnya saya harus nyatakan ini dalam kapasitas saya sebagai ketua umum terpilih kita ingin menjadi sebenarnya katakanlah bagian dari pemerintah walaupun kita tidak berada dalam kompertisi atau kabinet kita tetap memberikan kontribusi dalam berbagai hal lain pasti itu ada," tambah dia.

Surya Paloh menjelaskan bahwa tidak semua parpol di Indonesia yang bergabung dalam pemerintahan harus duduk dalam kabinet.

Menurutnya, hal yang penting adalah bagaimana kemampuan untuk mendukung, memberikan pikiran, dan bermanfaat bagi pemerintahan.

"Saya pikir moral politiknya jauh lebih berarti sebagai kontribusi pendidikan politik di negeri ini dibandingkan bahwa saya semata-mata mendukung pemerintahan dan harus memsatikan ada menterinya dalam cabinet," pungkasnya.

(mg/Tiara Eka Maharani)

Penulis adalah peserta magang Universitas Sebelas Maret (UNS)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini