News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anies Baswedan dan Kiprah Politiknya

Wacana Anies Bentuk Parpol, Viva Yoga Ungkap Hal Tersulit yang Dihadapi Eks Gubernur Jakarta Itu

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, saat ditemui di kantor DPP PAN, Kamis (9/2/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga menyambut niat Anies Baswedan untuk membuat partai politik (parpol) sendiri seusai terjegal maju Pilkada 2024.

Menurutnya, pembentukan parpol merupakan hak konstitusi setiap warga negara Indonesia (WNI). Karena itu, ia mempersilakan Anies membuat parpol baru.

"Setiap WNI bebas berpendapat, berkelompok, dan membuat partai. Itu dijamin konstitusi. Ya silakan saja," kata Viva Yoga saat dikonfirmasi, Sabtu (31/8/2024).

Lagi pula, kata Viva, pembuatan partai politik merupakan hal yang mudah. Bahkan, perkumpulan mahasiswa juga bisa mendirikan partai politik sendiri.

"Bikin partai kan persyaratan di UU Partai Politik sangat mudah sekali. Cukup kumpul-kumpul 30 orang. Lalu ke akte notaris. Dan didaftarkan ke Menkumham. Anak-anak mahasiswa yang berminat mendirikan parpol juga bisa," jelasnya.

Hal yang sulit, lanjutnya, bagaimana agar partai politik itu bisa menjadi peserta pemilu sebagaimana diatur dalam UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. 

Baca juga: Anies Minta Pendukungnya Waspada Penipuan Berkedok Sumbangan Pembentukan Partai

"Ini sangat berat persyaratannya. Setelah lolos menjadi peserta pemilu, lalu bertarung di pemilu legislatif untuk mendapatkan suara dan kursi," jelasnya.

Karena itu, Viva mempersilakan Anies membentuk parpol sendiri. Nantinya, ia akan merasakan sendiri sulitnya dalam mengelola partai politik.

"Silakan saja bikin partai agar dapat merasakan pengalaman spiritualitas sebagai pengelola partai," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan mendapat banyak usulan untuk membuat partai politik baru usai batal maju dalam Pilkada 2024.

Hal ini setelah dirinya menyinggung jika partai politik sudah tersandera oleh kekuasaan sehingga dirinya belum memutuskan untuk masuk ke dalamnya.

"Nah gini kalau masuk partai pertanyaanya partai mana yang sekarang tifak tersandera kekuasaan, jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam agar beresiko juga bagi yang mengusulkan jadi ini adalah sebuah kenyataan," kata Anies dalam keterangannya melalui video seperti dikutip, Jumat (30/8/2024).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan jika banyak masukan yang menginginkannya untuk membuat partai politik.

Adapun Anies Baswedan tak menampik jika memang diperlukannya dibentuk sebuah partai atau organisasi masyarakat (ormas) baru.

"Apakah lalu akan membuat partai politik baru, bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan. Yang sekarang makin hari makin terasa besar dan itu jadi sebuah kekuatan diperlukan jadi gerakan maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," ucapnya.

Untuk itu, Anies menyebut kemungkinan terbentuknya partai baru akan terealisasi dengan melihat banyaknya semangat untuk memulihkan demokrasi di Indonesia.

"Kita lihat sama sama ke depan semoga tdk terlalu lama lagii kita bisa mewujudkan langkah langkah kongkrit untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin besar menginginkan demokrasi yang setara yabg lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy dan gagasan," tuturnya.

Seperti diketahui, nama Anies Baswedan kerap terdengar dan digadang-gadang akan maju dalam Pilkada 2024.

Pertama, Anies disebut-sebut akan maju dalam Pilgub Jakarta dengan didampingi oleh Rano Karno sebagai wakilnya dengan diusung oleh PDI Perjuangan setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 yang mengatur ambang batas syarat pencalonan Pilkada. 

Namun, hal ini tidak terwujud karena PDI Perjuangan akhirnya memilih Pramono Anung sebagai Bacagub Jakarta.

Setelahnya, nama Anies kembali terdengar akan dicalonkan untuk Pilgub Jawa Barat dari PDI Perjuangan.

Tetapi, Anies memutuskan untuk tidak menerima pinangan tersebut karena tidak ada aspirasi masyarakat di Jawa Barat yang menginginkannya maju menjadi pimpinan di Jawa Barat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini