Kominfo: Humas Harus Mampu Kelola Relasi Media Secara Bijak dan Proaktif
Kemampuan mengelola relasi media ini dengan bijak sangat penting bagi semua pihak yang bekerja di bidang kehumasan dan pelayanan informasi publik.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengelolaan relasi media secara bijak dan proaktif merupakan strategi yang dapat digunakan pemerintah untuk membangun, mempertahankan, dan mengelola hubungan profesional dengan media massa.
Karena itu, kemampuan mengelola relasi media ini dengan bijak dan proaktif sangat penting bagi semua pihak yang bekerja di bidang kehumasan dan pelayanan informasi publik.
Hal itu disampaikan Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Hasyim Gautama saat memberikan sambutan dan membuka kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Relasi Media: 'Bijak dan Pro Aktif' di Bali, Kamis (19/09/2024).
Adapun untuk mendukung kegiatan relasi media ini, Hasyim Gautama mengatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) selaku pembina teknis menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren bidang Kominfo telah menerbitkan aturan baru sebagai pengganti aturan lama Permenkominfo Nomor 8 Tahun 2019, yakni Permenkominfo Nomor 4 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Konkuren Bidang Kominfo.
Di dalam peraturan ini salah satunya memperkuat relasi media dengan memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk dapat menetapkan kebijakan pengelolaan relasi media sendiri.
"Bimtek yang diselenggarakan ini merupakan amanat dari Permenkominfo Nomor 4 Tahun 2024 dalam rangka pembinaan teknis kepada sumber daya manusia (SDM) bidang komunikasi dan informasi publik. Ini sekaligus untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana mengelola hubungan yang profesional dengan media guna memastikan pesan yang disampaikan bisa diterima dengan jelas dan akurat oleh masyarakat," jelas Hasyim Gautama.
Dalam pengelolaan relasi media yang bijak, lanjut Hasyim Gautama, semua pihak yang bekerja di bidang kehumasan dan pelayanan informasi publik harus memahami beberapa hal pokok.
Selain memahami dinamika media dan menghargai peran yang dimainkan media, perlu pula menjaga hubungan yang didasarkan pada nilai-nilai transparansi, kepercayaan serta saling menghormati.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Bali Gede Pramana yang diwakili Sekretaris Dinas Dewa Ketut Rai Rustina, menyampaikan tujuan utama pengelolaan relasi media adalah untuk memastikan informasi disampaikan kepada publik disajikan dengan cara positif, akurat, dan sesuai tujuan.
"Pengelolaan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni membuat siaran pers, konferensi, kunjungan ke media, pertemuan dengan pimpinan redaksi, liputan, dan melakukan klarifikasi pemberitaan serta dapat pula melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan relasi dengan media," urainya.
Lebih lanjut dikatakan, pengelolaan relasi media yang efektif membantu mendapatkan liputan positif, membentuk persepsi publik serta merespons situasi yang berpotensi negatif dengan baik.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, Jasman meminta agar instansi terkait, dalam hal ini Dinas Kominfo lebih bijak dalam pengelolaan relasi media.
Terlebih saat ini banyak bermunculan media massa yang belum bisa dipastikan kredibilitasnya, terutama media online. Sebagai contoh sewaktu dia masih menjabat Kepala Biro Humas di Sumatra Barat (Sumbar) ada 800 lebih media, namun hanya belasan saja yang terverifikasi di Dewan Pers.