TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden ASEAN Trade Union Council (ASEAN TUC) Andi Gani Nena Wea menyebut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini merupakan momen yang sangat berharga.
Sebab tidak semua negara pernah dikunjungi Paus
Menurut Andi Gani, sebagai Umat Katolik tentu kedatangan Paus Fransiskus ini sangat dirindukan di Indonesia.
"Terakhir, kunjungan bapak Paus tahun 1989 dan saya hadir langsung di Gelora Bung Karno (GBK). Tahun ini saya merasa mendapatkan berkat luar biasa karena bisa bertemu Bapak Paus Fransiskus besok di Istana Merdeka," kata Andi Gani di Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Kunjungan Apostolik ini, kata Andi Gani, mengandung arti yang mendalam serta bermakna sangat dalam.
Ia juga berharap kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia bisa membuat perdamaian dari segala suku hingga agama di seluruh dunia.
"Pesan perdamaian yang dibawa oleh Paus Fransiskus tidak hanya ditujukan untuk Umat Katolik tapi juga untuk seluruh umat manusia di dunia," ujarnya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) ini juga mengaku kagum dengan kesederhanaan Paus Fransiskus yang lebih memilih kendaraan yang sederhana, bukan kendaraan mewah.
Termasuk menginap tidak juga di hotel mewah tapi di Kedutaan Vatikan.
"Bapak Paus pemimpin negara dan pemimpin umat. Dengan kesederhanaannya Bapak Paus tunjukkan cara yang sangat sederhana, dan ini patut untuk dicontoh," ucapnya.
Untuk diketahui, besok Rabu (4/9/2024), Paus Fransiskus dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Sambut Baik Paus Fransiskus ke Indonesia, PB HMI Bicara Komitmen Bangun Harmoni Umat Beragama
Setelah bertemu Presiden Jokowi, Paus Fransiskus juga rencananya akan bertemu dengan para pejabat Pemerintahan, korps diplomatik, tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat sipil. Agenda ini bertempat di Aula Istana Negara, Jakarta.