Gerakan tersebut seperti Payungi yang konsisten memberdayakan lebih dari 70 emak-emak selama 5 tahun terakhir telah menorehkan omset sebesar 15 miliar, lalu ada Kampung Pengangguran di mana warga setempat secara kolektif menanam berbagai jenis anggur dan melakukan budidaya maggot.
Selain itu, juga ada Kampung Lebah, Keliling Metro dan gerakan ekonomi kreatif lainnya yang mendorong perekonomian warga.
“Literasi keuangan perlu ditransformasikan dalam bentuk gerakan nyata yang berdampak. Di samping itu, kita juga harus hadir di tengah-tengah warga untuk terlibat langsung dalam gerakan ekonomi lokal. Sehingga, mereka (warga) bisa berpartisipasi aktif dan menjadi penggerak bagi geliat perekonomian di daerahnya," pungkas Dharma.
Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 100 anak muda kreatif yang ada di Lampung.
Mereka merupakan anak-anak muda pilihan yang memiliki ide kreatif dan semangat dalam menumbuhkan gerakan ekonomi lokal.
Acara digelar atas kolaborasi Ruang Kreatif Anak Muda Indonesia bersama GenPI Lampung serta komunitas Payungi.