News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Pilkada Jakarta 2024 Diprediksi Berlangsung 2 Putaran, Pendukung Anies dan Ahok Jadi Penentu

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

3 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono-Rano Karno, Ridwan Kamil-Suswono, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Political Strategy Group (PSG) memprediksi Pilkada Jakarta 2024 bakal berlangsung dua putaran.

Prediksi tersebut berkaca pada Pilgub Jakarta 2017 yang diikuti tiga pasang calon.

Pada Pilkada Jakarta 2024 ini, ada tiga pasang calon yang akan bertarung yakni Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil-Suswono, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Chairman PSG, Luki Hermawan mengatakan, Jakarta adalah provinsi yang akan selalu istimewa atas sejarahnya, penduduknya, dinamika sosial-politiknya, dan budaya metropolitannya serta selalu menjadi perhatian publik.

"Perhelatan Pilkada Jakarta di akhir November nanti akan menjadi titik penentu sejarah Jakarta segera setelah melepas statusnya sebagai Daerah Khusus Ibukota," ucap Luki di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (7/9/2024).

Dalam kesempatan yang sama Kepala Peneliti PSG, Ahsan Ridhoi menerangkan bahwa Jakarta memang tak lagi menjadi Ibu Kota Negara.

Baca juga: Pramono Anung Janji Gratiskan Sekolah Swasta Jika Menang Pilgub Jakarta 2024

Namun, Ahsan menyebut berdasarkan pengalaman Pilkada Jakarta sebelumnya kemungkinan dua putaran masih terbuka.

"Dan ada tiga calon, ada kemungkinan dua putaran. Karena kita juga punya pengalaman di 2017 tiga pasang kandidat itu dua putaran," kata Ahsan.

Ahsan lantas membeberkan hasil survei yang dilakukan pihaknya yang digelar periode 6-15 Agustus 2024.

Dalam survei ini sebanyak 39 persen responden memilih mendukung Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 22 persen, dan Ridwan Kamil 15 persen.

Baca juga: Anies Ceritakan Runtutan Gagal Maju Pilgub Jakarta: Awalnya Didukung 4 Partai, Berujung Ditinggal

"Artinya, warga Jakarta pada dasarnya cenderung menginginkan mantan gubernurnya itu kembali memimpin mereka," ujarnya.

Dia menegaskan, hal tersebut juga berkorelasi dengan angka kepuasan masyarakat terhadap Anies dan Ahok.

"Jadi kenangannya manis kayaknya dengan Pak Anies, dengan Pak Ahok. Jadi mereka lebih (dipilih) kembali, sementara Ridwan Kamil itu hanya terbatas di 15 persen," ucap Ashan.

Menurutnya, pemilih loyal Ridwan kamil sebenarnya sangat kecil ketika dihadapkan dengan Anies dan Ahok.

"Yang fans RK (Ridwan Kamil) ini kira-kira ya hampir 20 persen dari populasi Jakarta," ungkap Ahsan.

Namun, dia menyadari bahwa yang resmi mendaftar sebagai calon gubernur ke KPUD Jakarta hanya Ridwan Kamil.

Ahsan menjelaskan, dalam survei head to head Anies kemungkinan menang satu putaran melawan Ridwan Kamil.

Berbeda ketika berhadapan dengan Ahok, selisih suara antara Ridwan Kamil dan Ahok tak terlalu jauh.

Di sisi lain, terdapat 58 persen responden kemungkinan akan memilih Ridwan Kamil, tetapi tergantung lawannya.

Dari 58 persen itu, hanya 19 persen yang menyatakan loyal kepada Ridwan Kamil dan tak berpindah dukungan.

Sementara, 42 persen responden memastikan tak akan mendukung Ridwan Kamil siapapun lawannya.

Karenanya, kata Ahsan, penantang Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta bisa memanfaatkan 42 responden tersebut.

"Artinya ada banyak swing voter yang bisa digali," ungkapnya.

Survei yang dilakukan PSG digelar sebelum pendaftaran pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta.

Sehingga saat itu belum diketahui pasti siapa calon yang akan diusung partai politik dalam Pilkada Jakarta 2024.

Penarikan sampel survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling.

Jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 1.540 orang.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.540 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

PSG sendiri merupakan lembaga think-tank dan advisory politik kebijakan, politik elektoral, dan politik pemerintahan.

PSG bermitra dengan Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini