News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologi Tewasnya Rasich Hanif saat Restorannya Dieksekusi: Wajah Pucat, Tatapan Mata ke Atas

Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil Rasich Hanif Radinal meninggal dunia usai mempertahankan rumah makannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2024). Berikut ini kronologi tewasnya Rasich Hanif, saat rumah mewah serta restorannya dieksekusi Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

TRIBUNNEWS.COM - Rasich Hanif Radinal, (70) tewas saat proses eksekusi rumah mewahnya serta restoran Sedjuk Bakmi dan Kopi Cilandak miliknya di Jalan Lebak Bulus III/15 RT 08//04 Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis (12/9/2024).

Diketahui eksekusi tersebut dipimpin oleh Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Ausri Mainur.

Proses eksekusi sempat ricuh, Rasich Hanif dilaporkan sempat bentrok dengan petugas.

Rasich Hanif merupakan Raja Galuh, Ciamis, Jawa Barat, mengutip galuh.id.

Ia dikenal sebagai budayawan bahkan dinobatkan sebagai tokoh budaya nusantara sekaligus tokoh Pasundan.

Rasich Hanif merupakan putra dari Radinal Mochtar, mantan Menteri Pekerjaan Umum (PU) pada Kabinet Pembangunan V dan Kabinet Pembangunan VI pada masa pemerintahan Presiden RI ke-2 Soeharto.

Rasich Hanif juga ditunjuk sebagai Plt Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN).

Dia menggantikan jabatan ketua sebelumnya Almarhum PRA Arief Natadiningrat, yang merupakan Sultan Sepuh Cirebon.

Kronologi Tewasnya Rasich Hanif

Ausri Mainur menyebut eksekusi rumah mewah dan restoran milik Rasich Hanif dilakukan oleh PN Jakarta Selatan atas dasar perkara sejak tahun 2011.

“Penetapan pengosongannya sejak tahun 2014, dan perkaranya sudah lama,” kata Ausri di lokasi eksekusi.

Baca juga: Duduk Perkara Anak Menteri Era Soeharto, Rasich Hanif Tewas: Terjadi saat Eksekusi Restoran Miliknya

Menurut dia, tidak akan mungkin PN Jakarta Selatan datang ke lokasi jika tidak ada kekuatan pembuktian dari termohon yang sudah inkrah.

Sebab banyak perkara lanjutan yang pada akhirnya terbantahkan dari termohon.

"Mengenai pidananya silakan dan ranahnya sudah ada, dan yang dibahas ini perdatanya, ranahnya perdata," jelasnya.

Mengutip Wartakotalive.com, Rasich Hanif berusaha mempertahankan tanah, rumah mewahnya serta restoran miliknya dari eksekusi.

Profil Rasich Hanif Radinal meninggal dunia usai mempertahankan rumah makannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2024) (ist/wartakota)

Ia berusaha menjelaskan tanah dan bangunan yang terletak tak jauh dari kediaman Anies Baswedan itu adalah miliknya.

Hal tersebut didasarkan pada Sertifikat Hak Milik Nomor 723/Cilandak Barat atas nama dirinya.

Selain itu, Akta Jual Beli Nomor C74/Cilandak/1996 ter tanggal 1 Mei 1996 yang dibuat dihadapan Notaris Maria Lidwina Indriani Soepojo SH., Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).

"Tanah ini saya beli melalui ROYAH Bank BBD. Dikuatkan dengan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 408/Pdt/G/1995/PN.JKT.SEL tertanggal 3 Oktober 1996," teriaknya sembari menunjukkan sebundel berkas di tangannya.

Meski telah menyampaikan keberatan dan permintaan penundaan eksekusi, Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang didampingi puluhan personel Polres Metro Jakarta Selatan itu tetap melakukan eksekusi.

Lantas di tengah perdebatan, salah satu pria berpakaian bebas mencoba merusak kunci pagar.

Rasich Hanif yang berada di paling depan pun terluka, tangan kanannya terkena pukulan palu dari pria itu.

"Pak ini pidana, bapak-bapak sekalian bisa melihat ini (tindakan) kekerasan," teriak Kuasa Hukum Rasich Hanif, Tubagus Noorvan kepada anggota Polres Metro Jakarta Selatan di lokasi.

Namun di tengah kemelut yang terjadi, puluhan pria berpakaian bebas terlihat mencoba merangsek masuk dari sisi pagar lainnya.

Puluhan pria itu mendorong pagar berlilit kawat dengan beringas.

Sejumlah anggota Pemuda Pancasila yang berada di balik pagar pun tidak tinggal diam, tarik menarik pagar pun tak bisa dihindari.

Pagar pun jebol.

Lewat pengeras suara, pihak Kepolisian yang berada di lokasi menegaskan akan menindak setiap orang yang melakukan kekerasan.

"Kepada semua pihak yang melakukan kekerasan (kami) tangkap, kita angkut ke tahanan!" teriak Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Witarsa lewat pengeras suara.

Kapolsek Cilandak, Kompol Wahid Key yang berada di lokasi pun terlihat ikut melerai.

Wajah Rasich Hanif Pucat

Di sisi lain, Rasich Hanif yang berada di tengah-tengah massa pun mencoba bertahan, hingga akhirnya tubuhnya tumbang.

Rasich Hanif kehilangan kesadaran dan sempat dibopong masuk dan dibaringkan di pelataran rumah makan.

Wajahnya terlihat pucat, tubuhnya tak banyak bergerak.

Nafasnya terlihat terengah-engah dengan tatapan mata ke atas.

Meski demikian, proses eksekusi terlihat terus berlangsung.

Puluhan pria berpakaian bebas mulai memasuki rumah makan dan mengeluarkan seluruh perabot rumah.

Begitu juga ketika truk berukuran besar menjebol pagar rumah makannya dengan cara ditabrakkan.

Bersamaan dengan proses eksekusi, Rasich Hanif kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus dengan ambulans.

Hingga akhirnya Rasich Hanif dikabarkan tewas.

Kabar duka itu disampaikan Kuasa Hukum Rasich Hanif, Tubagus Noorvan kepada awak media di lokasi eksekusi pada Kamis (12/9/2024) siang.

"Innalillahi wainnailaihi rajiun, Mas Hanif telah meninggal dunia," ujarnya sedih.

Kematian Rasich Hanif diungkapkan Noorvan yang diketahui dari istri almarhum, Connie.

"Dengan adanya kejadian ini kami akan melakukan langkah-langkah hukum di kemudian hari, untuk melawan tindakan yang sewenang-wenang ini," jelasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Rasich Hanif Tewas Usai Bentrok Saat Restoran Miliknya di Dekat Rumah Anies Dieksekusi Paksa

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Wartakotalive.com/Ramadhan L Q)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini