Dalam prosesnya, ikan segar disulap menjadi asam amino berbentuk powder atau bubuk dengan teknologi hidrolisat protein ikan.
Susu ikan ini diproduksi oleh Berikan Protein Initiative di pabrik yang berlokasi di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Tanggapan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono tujuan dari program makan bergizi gratis adalah memberikan protein yang cukup bagi anak anak.
Namun menurutnya produksi susu sapi di Indonesia belum mencukupi.
"Nah intinya begini, kita ini kan belum cukup susu dan dagingnya. Maka kita kalau bisa, dan arahannya jelas, jangan impor susu," kata.
Untuk memenuhi kebutuhan susu sapi ke depannya kata dia, pemerintah membuka keran impor sebesar-besarnya untuk mendatangkan sapi hidup.
Kurangnya susu sapi di Indonesia disebabkan jumlah induk sapi yang juga kurang.
"Maka kita buka ruang insyaallah kita data komitmen dari perusahaan, koperasi, perorangan, masyarakat, ada 36-40 badan hukum baik koperasi maupun perusahaan yang akan komitmen datangkan total 1,3 juta ekor sapi hidup," katanya.
Menurut dia, sambil menunggu sapi hidup dalam negeri mencukupi maka dilakukan substitusi. Hal itu lebih baik ketimbang melakukan impor susu sapi.
Substitusi misalnya dengan sumber protein lain baik nabati maupun hewani.
“Kan kita kan sudah surplus, sudah swasembada di telur dan ikan, ayam, ya kan terus barangkali itu jadi sumber. Jadi subtitusi, bukan dipaksakan impor susu bubuk dan lain-lain. Kita tidak arahkan ke sana, kita lebih ke momen makan bergizi gratis ini pemerintah bisa trigger kemandirian pangan, bukan hanya beras, tapi telur ayam daging dan susu yang kita harus raih,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Ini Kandungan Gizi Susu Ikan Buatan Indramayu, Satu Gelas Setara dengan Dua Gelas Susu Sapi
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Taufik Ismail) (TribunCirebon.com/Handhika Rahman) (Kompas.com/Krisda Tiofani/Elizabeth Ayudya Ratna Rininta)